Erupsi Merapi dan Perubahan Pemukiman di Kecamatan Pakem, Turi, dan Cangkringan Kabupaten Sleman tahun 1990-2010

  • Yanuar Rezza Kurniawan jurnal
  • Wasino Wasino

Abstract

Gunung Merapi menurut catatan sejarah sudah menunjukan aktivitas vulkaniknya (erupsi) sejak tahun 1003. Pada kurun waktu 1990an sampai 2010 telah terjadi erupsi Gunung Merapi sebanyak tujuH kali, yakni pada tahun 1992, 1994, 1997, 1998, 2001, 2006 dan 2010. Erupsi Gunung Merapi selalu memberikan dampak positif dan negatif kepada masyarakat yang tinggal di Kabupaten Sleman. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui bagaimana dampak dari erupsi Gunung Merapi dan juga dampaknya bagi masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian sejarah. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Perubahan Permukiman yang terjadi di Kecamatan Pakem Turi Cangkringan ini pasca erupsi Gunung Merapi tahun 1994 dan 2010. Erupsi tahun 1994 mengarah ke permukiman masyarakat dusun Turgo dan Erupsi tahun 2010 mengarah ke permukiman masyarakat Umbuharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo. Banyak rumah penduduk yang rusak parah tidak dapat dihuni lagi dan sebagian hanya rusak ringan.  Peran pemerintah dalam hal ini memberikan tempat relokasi, huntara dan juga huntap (hunian tetap) bagi masyarakat yang terdampak langsung erupsi Gunung Merapi tahun 1994 dan tahun 2010

Published
2021-08-06