Ulama Intelektual Abad 15-16 M
Abstract
Abstrak
Intelektual Muslim dapat dipahami orang yang memiliki kecerdasan dan pemahaman terhadap agama maupun ilmu pengetahuan serta kepekaan pada masalah sosial, dengan menjadikan islam sebagai pandangan hidup dan landasan dalam berpikir. Ulama sebagai intelektual muslim tidak hanya mampu menguasai ajaran agama, namun juga ulama sebagai penggerak dalam penyebaran dan perkembangan islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (Library Research). Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Adapun ulama-ulama intelektual pada abad 15-16 M diantaranya yaitu: Syekh Hamzah al-Fansuri,, Syekh Syamsudin as-Sumatrani, dan Wali Songo yakni Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Gunung Djati dan Sunan Giri. Ulama tersebut adalah intelektual muslim yang sangat berperan penting dalam islamisasi di Indonesia.
Kata Kunci: Ulama, Intelektual, Indonesia.
Abstract
Muslim intellectuals can be understood by people who have intelligence and understanding of religion and science as well as sensitivity to social issues, by making Islam a way of life and a basis for thinking. Cleric as Muslim intellectuals are not only able to master religious teachings, but also as a driving force in the spread and development of Islam in Indonesia. This research is a qualitative research with the type of research used is library. The research method used is historical research methods, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. The intellectual scholars in the 15-16 M centuries included: Syekh Hamza al-Fansuri, Syekh Syamsudin as-Sumatrani, and Wali Songo namely Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, SunanĀ Muria, Sunan Gunung Djati and Sunan Giri. These scholars are Muslim intellectuals who play an important role in the Islamization of Indonesia.
Keywords: Cleric, Intellectual, Indonesia.