Abstract

Keberadaan sebuah sanggar seni bukan hanya sebagai pelestari seni dan budaya tradisional, akan tetapi juga dengan konsep pembelajaran seni yang mengedepankan pembentukan mental kreatif, karakter dan membangun rasa kebersamaan dalam berkesenian. Salah satu sanggar dengan konsep tersebut adalah LKP Seni Pradapa Loka Bhakti yang terletak di Desa Pelem, kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Sebuah lembaga pendidikan non formal dengan jumlah siswa 95 anak berumur 8-15 tahun. Para siswa ini disebut sebagai generasi Alpha, yaitu generasi yang lahir tahun 2010-2024 yang akrab dengan teknologi sejak lahir. Akrabnya mereka dengan perkembangan teknologi ini dapat membawa dampak negatif terhadap pembentukan karakter dan jati diri mereka. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memperkenalkan permainan tradisional dalam proses pendidikannya. Selain untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter pada anak seperti mematuhi aturan, empati, persahabatan, kerja sama, gotong royong, kejujuran, menghargai orang lain, dan kesabaran, permainan tradisional terbukti memiliki peran penting dalam perkembangan kemampuan dasar dan menstimulasi kecerdasan majemuk seorang anak baik fisik, kognitif, emosional dan sosial.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang meliputi: Ceramah, pelatihan, dan evaluasi. Materinya yaitu: Jelungan, Enthik, Gobag sodor, Jamuran, Cublak-Cublak Suweng, Engklek, Betengan, Lompat Tali, Kasti, Congklak, yang mana dalam setiap pola permainan terdapat lebih dari satu nilai karakter yang diajarkan