Freedom of Association for Labours in the Industrial Relationship

Main Article Content

Yunus Yunus

Abstract

Law No. 21 of 2000 concerning Labor Unions is established freely, openly, independently, democratically and are also responsible for workers to fight for the interests of workers and their families. Likewise, unions are expected to be able to coordinate the realization of the right to unionize to the fullest. Because everyone is given the right to freely form or participate in membership or become administrators in community organizations in the territory of the Republic of Indonesia. The right of association for workers, as regulated in the International Labor Organization (ILO) Convention Number 87 concerning Freedom of Association and Protection of the Right to Organize. This paper is intended to analyze the concept of freedom of association and the dispute on the industrial relationship.

Article Details

How to Cite
Yunus, Y. (2021). Freedom of Association for Labours in the Industrial Relationship. Journal of Law and Legal Reform, 2(3), 449-458. https://doi.org/10.15294/jllr.v2i2.46501
Section
Review Article

References

Ali, A. (1996). Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis). Jakarta: Chandra Pratama.

al-Mawrid, M. B. B. (1979). Modern English-Arabic Dictionary. Beirut: Dar al-‘Ilmi li Al- Malayin.

Amanwinata, R. (2000). Kekuatan Mengikat UDHR 1948 terhadap Negara Anggota PBB, Khususnya Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 7(14), 31-45.

Anshori, A. G. (2006). Filsafat Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

August, R. (1995). Public International Law: Text, Cases, and Readings. New Jersey: Engewood Cliffs.

Budiardjo, M. (1993). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Budiono, A. R. (2016). Hak Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja Sebagai Hak Konstitusional. Jurnal Konstitusi, 13(4), 788-808.

Charda, U. (2008). Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Sejarah, Teori & Praktiknya di Indonesia. Subang: Universitas Subang.

Chotidjah, N. (2003). Perlindungan Hak Asasi Manusia Mengenai Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Kaitannya dengan Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, 4(3).

Davidson, S. (1994). Hak Asasi Manusia: Sejarah, Teori, Praktek dalam Pergaulan Internasional, translated to Bahasa Indonesia by A. Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Dister, N. S. (1996). Filsafat Kebebasan. Yogyakarta: Kanisius.

Ginting, J. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja PT. Mara Jaya dalam Hal Kebebasan Berserikat Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja. Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi Dan Informasi Hukum Dan Masyarakat, 19(1), 62-73.

Gunarto, G. (2010). Rekonstruksi Konsep Kebebasan Hak Berserikat Bagi Serikat Pekerja pada Hubungan Industrial Berbasis Nilai Keadilan. Jurnal Dinamika Hukum, 10(3), 265-276.

Hadjon, P. M. (1987). Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu Surabaya.

Huda, N., & Puspitasari, S. H. (eds.) (2007). Kontribusi Pemikiran untuk 50 Tahun Moh. Mahfud MD. Yogyakarta: FH UII.

Irianti, R. (2010). Internalisasi Prinsip-Prinsip Islam Tentang Etika Kerja Dalam Perlindungan Hak Pekerja Dan Pelaksanaan Hak Atas Pekerjaan. Syiar Hukum, 12(2), 178-188.

Irsan, K. (2009). Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Pusat Kajian Kepolisian dan Hukum.

Karwa, H. A. (2001). “Hubungan Industrial dalam Gerakan Buruh di Indonesia”, Paper, presented on Seminar Hubungan Industrial, Jakarta, 21 November 2001.

Kusnardi, M., & Ibrahim, H. (1988). Pengantar Hukum Tata Negara. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia & Sinar Bakti.

Marsudi, A. L. (2001). Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Na’a, S. (2003). Implikasi Kebebasan Berserikat dan Hak Untuk Berorganisasi di Indonesia Setelah Diratifikasi Konvensi ILO Nomor 87 dan Konvensi ILO Nomor 98. Litigasi, 4(3).

Naning, R. (1983). Cita dan Citra Hak-Hak Asasi Manusia. Jakarta: Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia.

Nasikun, N. (1998). “Dari Hubungan Industrial Pancasila Menuju Hubungan Perburuhan Demokratik”, Paper, presented on Seminar Partisipasi Buruh dan Hubungan Industrial, Yayasan Lapera Indonesia & FISIPOL Universitas Atma Jaya Yogyakarta, March 1998.

Nasution, B. J. (2004). Hukum Ketenagakerjaan Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja. Bandung: Mandar Maju.

Nasution, B. J. (2015a). Fungsi Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja Dalam Hubungan Industrial Pancasila. INOVATIF: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1).

Nasution, B. J. (2015b). Hak Anggota Serikat Pekerja Perspektif Hak Asasi Manusia. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 5(2), 286-311.

Pratiwi, C. L. (2021). Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Berdasarkan Asas Kebebasan Berserikat. Interdisciplinary Journal on Law, Social Sciences and Humanities, 2(1), 1-25.

Pudjiarto, S. H. (1999). Hak Asasi Manusia: Kajian Filosofis dan Implementasinya dalam Hukum Pidana di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Purbopranoto, K. (1982). Hak Asasi Manusia dan Pancasila. Jakarta: Pradya Paramita.

Republic of Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Republic of Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Republic of Indonesia. (2000). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

Republic of Indonesia. (2000). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Septiono, A. (2013). Kebijakan Hukum Pidana dalam Perlindungan Hak Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja/buruh Indonesia. LAW REFORM, 8(2), 20-32.

Setiadja, G. (1993). Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.

Sugondo, L. (2001). Perkembangan Pelaksanaan HAM di Indonesia (Kapita Selekta Hak Asasi Manusia). Jakarta: Puslitbang Diklat MARI.

Sutiyoso, B. (2004). Aktualita Hukum dalam Era Reformasi (Paparan Aktual Berbagai Permasalahan Hukum dan Solusinya Selama Proses Reformasi di Indonesia). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suwarno, S., & Elliot, J. (2000). “Changing Approaches to Employment Relations in Indonesia”, in Employment Relations in the Asia Pacific: Changing Approaches, ed. Bamber, G. J.

Thayib, A., et. al., (ed.) (1997). HAM dan Pluralisme Agama. Surabaya: Pusat Kajian Strategi dan Kebijakan (PKSK).

Tim Peneliti SMERU. (2002). “Hukum Industrial di Jabotabek, Bandung dan Surabaya di Era Kebebesan Berserikat”, Report, Laporan Penelitian SMERU bekerjasama dengan USAID/PEG, May 2002.

Tunggal, H. S. (2000). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Jakarta: Harvarindo.

Tyagita, A. (2011). Prinsip Kebebasan Berserikat Dalam Serikat Buruh Sebagai Upaya Perlindungan dan Penegakan Hak Normatif Pekerja. Yuridika, 26(1), 1-16.

United Nations. (1948). Universal Declaration of Human Rights 1948.

Yasin, J. (2009). Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam Hukum Positif Indonesia. Syiar Hukum, 11(2), 147-160.