Pengaruh Metode Latihan dan Panjang Tungkai terhadap Hasil Servis pada Atlet Sepaktakraw Kabupaten Demak
Abstract
Menyepak merupakan ibu dari permainan sepaktakraw, servis merupakan serangan awal yang dilakukan oleh tekong. Komponen kodisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan servis adalah power otot tungkai karena servis membutuhkan ayunan kaki yang kuat dan cepat. Metode latihan lunge split dan step up merukan metode latihan yang dapat meningkatkan power otot tungkai. Penelitian ekperimen dirancang menggunakan group desain dengan factorial 2x2. Penelitian dilakukan di PSTI Kabupaten Demak, sampel penelitian 20 atlet usia 13-18 tahun dengan mengunakan purposive sampling. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) Metode latihan step up lebih baik dari pada metode latihan lunge split untuk meningkatkan servis; (2) Panjang tungkai tinggi lebih baik dari pada panjang tungkai rendah untuk meningkatkan servis; (3) Terdapat interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap hasil servis.
Kicking is the main part of Sepaktakraw game. Servicing is an initial kicking attack carried out by main kicker (Tekong). A powerful service needs leg muscle power, which means that it needs strong and quick leg. Lunge split and step up methods can increase leg muscle power. This study was an experimental research used 2x2 factorial group design. It was conducted in PSTI Demak regency on 20 athletes aged 13-18 years as samples selected by using purposive sampling. The conclusions are: (1) step up exercise method was better than the lunge split to improve the service power; (2) leg length of higher category was better than the lower one to improve the service power; (3) There was an interaction between the exercise method and the leg length towards the service power.