PENGARUH METODE LATIHAN HOLLOW SPRINT DAN STRENGTH OTOT TUNGKAI TERHADAP PRESTASI LARI 80 METER PADA SISWA PUTRA SLTP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN 2003
Abstract
Abstrak
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh metode latihan hollow sprint terhadap prestasi lari 80 meter, pengaruh yang berbeda antara strength otot tungkai terhadap prestasi lari 80 meter, dan interaksi antara latihan hollow sprint dan strength otot tungkai terhadap prestasi lari 80 meter. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah siswa putera SLTP Negeri 25 Semarang kelas dua tahun ajaran 2002/2003 sejumlah 126 orang yang kemudian diambil secara random sejumlah 60 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2x2. Dan instrumen penelitiannya meliputi program latihan metode hollow sprint 1:2, program latihan hollow sprint 1:4, tes strength otot tungkai dengan back and leg dynamometer, dan tes lari cepat 80 meter. Analisis data menggunakan Anava. Dari hasil penelitian, kesimpulannya terdapat interaksi antara metode hollow sprint dengan strength otot tungkai terhadap prestasi lari 80 meter. Karena ketiga hipotesis signifikan berarti ada perbedaan maka dilakukan uji lanjut yaitu uji Schuffe. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hollow sprint 1:4 lebih unggul dari pada hollow sprint 1:2, dan strength otot tungkai tinggi lebih unggul dari pada strength otot tungkai rendah. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pendidikan jasmani dan khususnya bagi pelatih dalam latihan ,istirahat itu suatu hal yang penting.
Abstract
The purpose of the reasearch is to know the influenceof hollow sprint  practice to 80 m running progress, different influence between muscle leg strength to 80 metre running progress and interaction between hollow sprint  practice and muscle leg strength to  terhadap metre running progress. The method of the research is experimental, the population in this research is male students of SLTP Negeri 25 Semarang, second grade of academic year  2002/2003, there are 126 students that is picked randomly of 60 students. The design of this research used factorial 2 x 2 esign. And the instrument of this research are hollow sprint training method programm1:2, hollow sprint training method 1:4, muscle leg strength with back and leg dynamometer, and 80 metres running. Data analysis using Anava. The result of the research, its conclusion there are interaction between hollow sprint method with muscle leg strength to80 m running progress. Because of this three significant hypothesis, it means there are diffenciation so that the continue research will be done that called Schuffe. Therefore, it can be concluded that hollow sprint 1:4 is better than hollow sprint 1:2, and high muscle leg strength  is better than low muscle leg strength. Hopefully, this research can be used in physical education and specially for the trainer in training, that resting is something important.