Uji Lapangan Modifikasi Alat Perangkap Nyamuk Dari Botol Plastik terhadap Jumlah Nyamuk Terperangkap

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fiki Ghoniatussilmi
Dyah Mahendrasari Sukendra

Abstract

Nyamuk merupakan vektor penyakit, salah satunya Aedes sp. Aedes aegypti adalah vektor utama Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Semarang. Pengendalian Aedes aegypti berhasil menurunkan densitas vektor di beberapa negara dengan menggunakan pengembangan perangkap nyamuk sebagai metode alternatif pengendalian nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji lapangan alat perangkap nyamuk bentuk modifikasi di Kelurahan Kedungmundu Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini menggunakan teknik puposive sampling. Analisis data dilakukan dengan Uji One Way Anova dengan tingkat kesalahan sebesar p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkap nyamuk modifikasi memerangkap nyamuk Aedes sp. lebih banyak yaitu sebanyak 21 ekor dibandingkan perangkap nyamuk sederhana yaitu sebanyak 9 ekor. Tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah nyamuk yang terperangkap pada perangkap nyamuk modifikasi dan sederhana (p=0,218). Tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah nyamuk yang terperangkap pada perangkap nyamuk modifikasi yang diletakkan di dalam dan di luar rumah (p=0,585). Kesimpulan penelitian ini adalah perangkap nyamuk bentuk modifikasi memiliki kelebihan untuk memerangkap nyamuk lebih banyak, tetapi tidak bermakna secara statistik. Saran bagi masyarakat adalah dapat melakukan alternatif pengendalian nyamuk vektor penyakit menggunakan perangkap nyamuk bentuk modifikasi sebagai pendamping program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ghoniatussilmi, F., & Sukendra, D. (2022). Uji Lapangan Modifikasi Alat Perangkap Nyamuk Dari Botol Plastik terhadap Jumlah Nyamuk Terperangkap. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1), 36-41. https://doi.org/10.15294/jppkmi.v3i1.61081