PENGARUH BACK SQUAT DAN FRONT SQUAT TRAINING TERHADAP VERTICAL JUMP DAN LOWER BODY POWER INDEX

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Mega Lilia Handhin
Nasuka Nasuka
Hadi Hadi

Abstract

Sebagai atlet Nasional bola voli haruslah memiliki kekuatan otot tungkai yang baik sehingga tinggi lompatan dapat maksimal membentuk serangan dan pertahanan dalam permainan. Meningkatkan kekuatan otot tungkai dapat dilakukan dengan weight training salah satunya back dan front squat, sehingga dalam penelitian ini akan mencari jawaban mengenai 1) pengaruh latihan back squat dan front squat terhadap hasil vertical jump dan hasil lower body power index, 2) perbedaan pengaruh antara latihan back squat dan front squat terhadap hasil vertical jump dan lower body power index. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan memberikan weight training back squat kepada kelompok A dan front squat kepada kelompok B yang pembagian kelompoknya menggunakan metode ABBA berdasarkan hasil pre test vertical jump selama 16 kali pertemuan.Hasil penelitian berdasarkan analisis data diperoleh hasil kelompok A terhadap vertical jump sig(2-tailed) 0.058>0.05 yang berarti tidak memiliki pengaruh, dan hasil lower body power index yakni sig(2-tailed) 0.040<0.05 yang berarti terdapat pengaruh. Pada kelompok B hasil vertical jump dan lower body power index ialah sig(2-tailed) 0.001<0.05 dan 0.003<0.05 yang artinya terdapat pengaruh pada hasil keduanya.Dari hasil analisa data penelitian dapat disimpulkan kedua latihan beban tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan hasil lompatan dan kekuatan otot tungkai untuk atlet bola voli.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Ashok. 2008. Test Your Physical Fitness. India : Kalpaz Publication.
Brown, L. E. 2007. Strength Training / National Strength and Conditioning Association. US : Human Kinetics.
Beachile, R. Thomas, and Groves, R. Barney. 2003. Latihan Beban : Langkah – langkah menuju sukses. Terjemahan Razi Siregar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Collins, Paul. 2010. Strength Training for Men. UK : Mayer & Mayer Sport.
Faigenbaum, A., D, and Westcott, W., L. 2000. Youth Strength Training. Amerika : Human Kinetics.
Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Harsono. 1988. Choaching dan Aspek – Aspek Psikologi dalam Choaching. Jakarta : P2LPTK.
-----. 2015. Kepelatihan Olahraga. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
M. Sajoto.1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : P2LPTK.
-----. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang : Dahara Prize.
Mackenzie, Brian. 2005. 101 Performance Evalutation Tests. London : Electric World plc.
Morris, C., W. “The Effect of Fluid Periodization on Athletic Performance Outcomes in American Football Players” (2015). Theses
and Dissertation—Kinesiology and Health Promotion.Paper24. http://uknowledge.edu/khp_etds/24.
Pijo Sudibjo.(nd) kuliah anatomi manusia. Available at
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ANATOMIMANUSILMUURAI).pdf
Ria Lumintuarso. 2010. Teori Kepelatihan Olahraga. Jakarta : Kementrian
Negara Pemuda dan Olahraga.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suhadi, dan Sujarwo. 2009. Volleyball For All (Bolavoli untuk semua). Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Renika Cipta.
Supardi. 2016. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : Change Publication.
Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : Rajawali Pers.
Yesis, M. 2009. Explosive Plyometrics. New York : Ultimate Athlete Concepts.
Yudi Mahdianto. 2013. Analisis Parametik Dependensi dengan Program SPSS. Jakarta : Rajawali Pers