PENGEMBANGAN KREATIVITAS MUSIK DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA (MUSIK) DI SMA NEGERI 1 PATI
Main Article Content
Abstract
Pembelajaran musik sangat penting untuk merangsang perkembangan kreativitas seseorang ataupun sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab dan mendeskripsikan tentang tahapan-tahapan pembelajaran yang dilakukan dalam pengembangan kreativitas musik dan hasilnya dalam pembelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Pati. Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analaisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan pembelajaran seni budaya (musik) dalam pengembangan kreativitas musik di SMA Negeri 1 Pati terdiri dari tiga hal yang dikaji yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, guru sudah melaksanakan dalam hal pelaksanaan dan penilaian. Dalam hal perencanaan, terdapat ketidaksesuaian yang tercermin pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Hasil pengembangan kreativitas musik dalam pembelajaran seni budaya (musik) di SMA Negeri 1 Pati dengan faktor-faktor utama dalam pembelajaran yang meliputi tugas, kerja sama kelompok, serta keseimbangan antara pemahaman dan keterampilan telah dilaksanakan dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Pati. Hal tersebut tercermin dengan adanya tugas-tugas yang diberikan guru dengan melibatkan keaktifan siswa melakukan kegiatan-kegiatan musik dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan sebagai berikut: 1) Bagi siswa, hendaknya lebih telaten dan konsentrasi dalam mempelajari berbagai jenis alat musik agar lebih cepat menguasai alat musik yang diajarkan. 2) Bagi setiap guru hendaknya memiliki kreativitas yang tinggi untuk memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat agar dapat membangkitkan minat dan kreativitas siswa. Guru hendaknya bersikap demokrasi dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpendapat dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri sehingga kreativitas musik siswa dapat tercipta dengan sendirinya. Sedangkan dalam hal penilaian, hendaknya guru lebih terperinci dalam membuat kriteria penilaian agar tampak terlihat tercapai atau tidaknya indikator pembelajaran.