SEJARAH DAN ENKULTURASI MUSIK GAMBANG KROMONG DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

Main Article Content

Marissa Renimas Harlandea

Abstract

Pemerintah Daerah DKI Jakarta mewujudkan sebuah wilayah pelestarian budaya Betawi, kini dikenal dengan Perkampungan Budaya Betawi yang lokasinya berada di Jakarta Selatan, tepatnya di daerah Setu Babakan, kelurahan Srengseng Sawah. Dalam wilayah Perkampungan Budaya Betawi terdapat Sanggar Seni Betawi Setu Babakan, sanggar tersebut mengadakan pelatihan kesenian yang salah satunya adalah Gambang Kromong. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana perjalanan sejarah Gambang Kromong yang ada di wilayah Perkampungan Budaya Betawi ini, dan bagaimana proses enkulturasi yang berjalan di wilayah tersebut sebagai usaha pewarisan kesenian tradisi kepada generasi penerusnya. Menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumen. Data yang diperoleh diperiksa keabsahannya dengan teknik triangulasi kemudian dianalisis dengan model deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan fakta bahwa musik Gambang Kromong telah ada di wilayah Setu Babakan sejak sebelum ditetapkannya Perkampungan Budaya Betawi di wilayah ini, dan proses enkulturasi kesenian Gambang Kromong terjadi melalui proses informal dan nonformal. Enkulturasi secara informal terjadi melalui proses pelaziman terhadap anak dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Sedangkan enkulturasi secara nonformal di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan berjalan secara terprogram dalam ratihan rutin. Proses pewarisan Gambang Kromong di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan dilakukan melalui tahap perkenalan, melihat, meniru, kemudian tahap pembinaan.


Kata kunci: enkulturasi; gambang kromong; kebudayaan betawi


 


Abstracts


DKI Government actualizes a Betawi culture preservation area, now known as the Betawi Cultural Village which is located in South Jakarta, precisely in the area of Setu Babakan, Srengseng Sawah district. In the Betawi Cultural Village there is a Betawi Art Studio Setu Babakan. This studio held art training one of which is Gambang Kromong. This study aims to know how the Gambang Kromong history goes in this Betawi Cultural Village, moreover, how the process of enculturation goes as the effort of inheriting the art tradition to the next generation. By using descriptive qualitative research method, the data is collected by using observation, interview, documentation, and document study techniques. The validity of the collected data then being examined by using triangulation technique and analyzed by using descriptive qualitative method. The result of this study found a fact that Gambang Kromong music has been in Setu Babakan since Betawi Cultural Village hasn’t established yet, moreover, enculturation process of Gambang Kromong happened through informal and non-formal processes. Informal enculturation happens through the children’ habitually process in a family and social surroundings. Meanwhile, non-formal enculturation in Betawi Art Studio Setu Babakan goes programmatically in a daily practice. The inheriting process of Gambang Kromong at Betawi Art Studio Setu Babakan held through introduction, see, imitate, and development steps.


 

Article Details

How to Cite
Harlandea, M. (2017). SEJARAH DAN ENKULTURASI MUSIK GAMBANG KROMONG DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI. Jurnal Seni Musik, 5(1). https://doi.org/10.15294/jsm.v5i1.11146
Section
Articles