Abstract

Pelarungan Sesaji dalam Upacara Baritan, merupakan salah satu bentuk upacara tradisi di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Permasalahan penelitian ini yaitu: bagaimana bentuk Pelarungan Sesaji dalam upacara Baritan, serta faktor-faktor yang mendorong dan menghambat masyarakat melakukan Pelarungan Sesaji dalam upacara Baritan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian bentuk Pelarungan Sesaji dalam upacara Baritan meliputi: pembuatan ancak/jolen, arak sesaji, pengundian kapal, pelarungan sesaji, pertunjukan wayang kulit. Pelarungan Sesaji mempunyai makna simbolik, serta  faktor-faktor pendorong dan penghambat. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Asemdoyong harus tetap menyelenggarakan upacara Baritan sebagai upaya pelestarian tradisi

 

Abstract

___________________________________________________________________

Pelarungan baritan offerings in the ceremony, is a form of traditional ceremonies in the Village District Park Asemdoyong Pemalang. The problems of this study are: how to shape Pelarungan baritan offerings in the ceremony, and the factors that drive and inhibit the conduct Pelarungan baritan offerings in the ceremony. Research methods and approaches using qualitative methods of research using a phenomenological approach. Data collection techniques using observation techniques, interview techniques and engineering documentation. Validity of data using triangulation techniques. Analysis of data using data reduction, data presentation and conclusion. The results form the ceremony baritan Pelarungan offerings include: manufacturing of rack / Jolen, wine offerings, drawing board, pelarungan offerings, puppet show. Pelarungan offerings have symbolic meaning, as well as the factors driving and inhibiting. Suggestions in this research that the village should still hold ceremonies Asemdoyong baritan as conservation tradition.