REKONSTRUKSI TARI KUNTULAN SEBAGAI SALAH SATU IDENTITAS KESENIAN KABUPATEN TEGAL
Abstract
Tari Kuntulan mengalami perubahan dikarenakan tuntutan jaman yang semakin maju dan dibutuhkannya suatu penyajian baru sesuai dengan selera di Kabupaten Tegal. Menganalisis secara rinci koreografi dan perkembangan Tari Kuntul Tegalan, maka terdapat berbagai hal yang perlu dikaji berkaitan dengan proses penciptaannya, mulai dari latar belakang penciptaan, proses garap dan elemen-elemen gerak secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan langkah-langkah dalam analisis data yaitu pendeskripsian dan pengenalan komponen-komponen, memahami hubungan antara komponen, menginterpretasi dan melakukan evaluasi. Proses rekonstruksi meliputi eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Aspek-aspek komposisi yang meliputi gerak, ruang dan waktu. Hasil rekonstruksi Tari Kuntul Tegalan ialah perkembangan kualitatif dan kuantitatif yaitu menghasilkan tari kreasi baru yang berpijak pada tradisi dan gerak yang dihasilkan lincah, dinamis dan menarik perhatian masyarakat. Hal tersebut dinamakan perkembangan difusi untuk penyebaran pementasan Tari Kuntulan, dari kelompok guru melalui pelatihan Tari Kuntul Tegalan ke anak didik. Sedangkan perkembangan evolusi pergeseran fungsi dari tari tradisional menjadi tari kreasi baru. Maka dari itu Tari Kuntul Tegalan dapat dikenal oleh masyarakat Tegal sebagai salah satu identitas kesenian Kabupaten Tegal.
Â
The Kuntulan Dance experience changes due to the demands of more advanced age and the need for a new presentation in accordance with the tastes in Tegal regency. Analyzing the detail choreography and the development of this dance, there are various things that need to be studied related to the process of creation, which begins with the creation of the background, the process of work and the elements of overall motion. This study used a qualitative approach. Location of research in the Department of Tourism and Culture of Tegal. Data collection techniques used in the study were observation, interview and documentation. While the steps in the data analysis, namely the description and the introduction of components, understanding the relationships between components, interpret and evaluate. The reconstruction process includes exploration, improvisation and composition. Aspects of composition that includes motion, space and time. Heron Dance moor reconstruction results are qualitative and quantitative developments that resulted in the creation of a new dance that is grounded in tradition and the resulting motion agile, dynamic and attract public attention. It is called the development of diffusion for staging deployment Kuntulan Dance, from a group of teachers through training Heron Dance moor to students. While the evolution of traditional dance function shift into a new dance creations. Therefore Dance moor egrets can be recognized by the public as one of Tegal Tegal artistic identity.