Abstract

Kemandirian belajar pada anak harus dibina sejak anak masih kecil. Pada masa remaja ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, remaja hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar, kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (eks post facto) dan analisis deskriptif korelatif dengan desain penelitian korelasional dengan menggunakan instrumen metode angket dalam bentuk skala psikologis. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII MTs Al Uswah Kabupaten Semarang dengan jumlah 263. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada kontribusi layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar terhadap kemandirian belajar ada kontribusi kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar.

The independency to learn for children shall be fostered since childhood. When children are undergoing their adolescent most of them are influenced by environment and their peers and in order to avoid negative factors that might harm themselves or others, teenagers shall understand and possess the Emotional Quotient (EQ). This research aims to analyze the contribution of information service in the tutoring, emotional quotient towards the students’ learning independency. This research uses quantitative (eks post facto) and descriptive-correlative analysis with correlational research design by using questionnaire instrument in a form of psychological scale. The population in this research are all grade VIII students of MTs Al Uswah (Private Junior High-School) in Semarang Regency with total 263 students. The result of this research shows that there is a contribution from information services in tutoring towards the learning independency. And there is also contributions from EQ towards the learning independency