Keterkaitan Miskonsepsi dan Berpikir Kritis Aljabaris Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika

Main Article Content

Rochmad Rochmad
Muhammad Kharis
Arief Agoestanto

Abstract

Pengertian yang akurat terhadap konsep dan kemampuan mengkoneksikan antar konsep menjadi bekal mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika. Miskonsepsi menjadikan mahasiswa  kesulitan dalam  menerapkannya, mengklasifikasi, dan  mengkoneksikan masalah kontekstual yang bersifat konkret dan konsep matematika yang bersifat abstrak. Miskonsepsi menjadi penghambat kelancaran berpikir  mahasiswa dalam  memecahkan masalah.  Kemampuan berpikir kritis matematis dalam memecahkan masalah memerlukan latar belakang  pemahaman terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.  Kegagalan atau penghambat mahasiswa dalam menumbuhkan secara mandiri kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah aljabar linear  terutama pada aspek assessment dan inference salah satu faktornya disebabkan oleh miskonsepsi yang terkandung dan berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Article Details

How to Cite
Rochmad, R., Kharis, M., & Agoestanto, A. (2018). Keterkaitan Miskonsepsi dan Berpikir Kritis Aljabaris Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 216-224. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/19577
Section
Articles

References

Arends, R. I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dahar, R. W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Duron, R., B. Limbach, & W. Waugh. 2006. Critical Thinking Framework For Any Discipline. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education 17(2), 160-166.
Holmes, V. L., Miedema, C., Nieuwkoop, L., & Haugen, N. 2013. “Data-Driven Intervention: Correcting Mathematics Students’ Misconceptions, not Mistakes”. The Mathematics Educator 23(1), 24-44.
Luz, M. R. M. P., Oliveira, G. A., Sousa, C. R., & Poian, A. T. D. 2008. “Glucose as the Sole Metabolic Fuel: The Possible Influence of Formal Teaching on the Establishment of a Misconception About Energy-yielding Metabolism Among Students from Rio de Janeiro, Brazil”. Biochemistry and Molecular Biology Education, 36(6): 407-416.
Mistades, V. M. 2009. “Concept Mapping in Introductory Physics”. Journal of Education and Human Development 3(1), 1-5.
Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Perkins, C. & E. Murphy. 2006. Identifying and measuring individual engagement in critical Thinking in online discussions: An exploratory case study. Educational Technology & Society 9(1), 298-307.
Rochmad. 2010. “Proses Berpikir Induktif dan Deduktif dalam Mempelajari Matematika”. Jurnal Kreano 1(2), 107-117.
Rosnawati, R; B. Kartowagiran; & Jailani. 2015. A Formative Assessment Model of Critical Thinking In Mathematics Learning In Junior High School. Research and Evaluation in Education Journal 1(2), 186-198.
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Smolleck, L. & Hershberger, V. 2011. “Playing with Science: An Investigation of Young Children’s Science Conceptions and Misconceptions”. Current Issues in Education 14(1), 1-32.
Suparno, P. 2005. Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.
Van de Walle, J. A., Karp, K. S., & Williams, J. M. B. 2007. Elementary and middle school mathematics. Teaching development. Boston: Pearson.