PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTUAN ASESMEN PROYEK PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI GEOMETRI
Main Article Content
Abstract
Penguasaan siswa dalam materi geometri masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah matematika yang bersifat abstrak. Hal ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan soal matematika. Penyebab lainnya yaitu sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana mata pelajaran tersebut dimanfaatkan sebagai salah satu kecakapan hidup. Menghadapi realita tersebut, maka diperlukan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Alternatif yang dapat digunakan adalah pembelajaran Time Token, dimana dalam proses belajar mengajar matematika guru hendaknya memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk dapat menggali pengetahuan dan melatih mengemukakan pendapatnya. Untuk mendukung pembelajaran Time Token diperlukan sebuah asesmen.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah: (1) kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek dapat mencapai ketuntasan belajar; (2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek, pembelajaran Time Token, dan pembelajaran ekspositori serta menguji pembelajaran mana yang lebih baik apabila terdapat perbedaan diantara ketiganya. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 33 Semarang dengan populasi siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan Design tipe Posttest Only Control Test. Design. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji Proporsi, uji Anava, dan uji LSD.
Simpulan dari penelitian adalah: (1) kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek dapat mencapai ketuntasan belajar, (2a) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek, pembelajaran Time Token dan pembelajaran ekspositori; (2b) kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token; (2c) kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran ekspositori; dan (2d) kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Time Token berbantuan asesmen proyek memberikan hasil yang lebih baik.
Article Details
References
Ayundhita, A. 2014.Komparasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dengan Model Learning Cycle dan Time Token. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(3): 152.
Ayundhita, A. (2014). KOMPARASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE DAN TIME TOKEN. Unnes Journal of Mathematics Education, 3(3).
Balitbang. 2012. Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 untuk Perbaikan Mutu Pendidikan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.
Ennis, R. H. (1996). Critical thinking dispositions: Their nature and assessability. Informal Logic, 18(2).
Fisher, A. 2008.Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Gokhale, A. 1995. Collaborate Learning Enhances Critical Thinking. Jurnal Pendidikan Teknologi, 7(1), 22-30.
Hartati, B. (2010). Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(2).
Koyan, I. W. (2012). Statistik Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha Press.
Kuswana, W. 2011.Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marhaeni, A. A. I. N. (2008). Tinjauan Teoritis Mengenai Asesmen Otentik dan Implementasinya dalam Pembelajaran. In Makalah. Disampaikan dalam Seminar tentang Profesionalisme Guru dan Inovasi Pembelajaran.
Masrukan. 2014. Asesmen Otentik Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES.
Muslich, M. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Perkins, C., & Murphy, E. (2006). Identifying and measuring individual engagement in critical thinking in online discussions: An exploratory case study. Journal of Educational Technology & Society, 9(1).
Rosmaini, S., & Sari, R. P. (2014). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII3 SMP NEGERI 32 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012. BIOGENESIS (Jurnal Pendidikan Sains dan Biologi), 8(1), 54-66.
Suyitno, A. 2004.Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
OECD. 2014. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do Student Performance in Mathematics, Reading, and Science Volume 1. (Online). (http://dx.doi.org/10.1787/9789264201118-en[diakses 10-03-2014].)
Wardhani, S. & Rumiyati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMMS. Yogyakarta: Kemendiknas.