Analisis Soal-Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung Kemampuan Literasi Siswa
Main Article Content
Abstract
Kemampuan literasi matematika siswa adalah kemampuan untuk memahami materi matematika dan menggunakannya dalam pemecahan masalah sehari-hari. Kemampuan literasi matematika sangat dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan pendidikan yang semakin berkembang. Siswa dituntut untuk dapat memanfaatkan pengetahuannya secara optimal agar lebih cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi. Kemampuan literasi mulai dikembangkan dalam mata pelajaran matematika. Hal ini tercermin dalam kompetensi-kompetensi inti pada Standar Isi kurikulum 2013. Mata pelajaran matematika diharapkan tidak hanya membekali siswa dengan kemampuan untuk menggunakan perhitungan atau rumus dalam mengerjakan soal tes saja akan tetapi juga mampu melibatkan kemampuan bernalar dan analitisnya dalam memecahkan masalah sehari-hari. Pemecahan masalah ini tidak semata-mata masalah yang berupa soal rutin akan tetapi lebih kepada permasalahan yang dihadapi sehari-hari.Soal-soal matematika pada kurikulum 2013 kebanyakan adalah soal dengan tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS). Soal dengan tipe HOTS adalah soal yang menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi dan melibatkan proses bernalar, sehingga dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji soal-soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada kurikulum 2013 untuk mendukung kemampuan literasi siswa. Soal tipe HOTS melatih siswa berpikir dalam level analisis, evaluasi dan mengkreasi. Siswaterlatih untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan sehingga dengan soal-soal tersebut dapat mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa.
Article Details
References
Brookhart, S. M. 2010. How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your Classroom. Alexandria: ASCD.
Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Krathwohl, D.R. 2002. A revision of Bloom’s Taxonomy: an overview-Theory Into Practice, College of Education, The Ohio State University (www.purdue.edu/geri, diakses 21 September 2017).
Kurniati, D, Harimukti, R., & Jamil, N.A. 2016. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa.Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2), 142-155.
Lewy, Zulkardi, & Aisyah, Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 3(2): 14-28.
OECD. 2010. Draft PISA 2012 Assessment Framework.(Online) (http://www.oecd.org/dataoecd/61/15/46241909.pdf diakses 22 September 2017)
OECD. 2014. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do. OECD Publications.Vol 1, 5-61.
Ojose, B.2011. Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into Everyday Use? Journal of Mathematics Education. 4(1), 89-100.
Setiawan, H, Dafik, & Lestari, N.D.2014.Soal Matematika Dalam Pisa Kaitannya Dengan Literasi Matematika Dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Seminar Nasional Matematika Universitas Jember. 244-251
Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skill (HOTS) .2016. (http://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-matematika-higher-order.html , diakses pada 23 September 2017)
Sekelumit dari Hasil Pisa 2015 yang Baru dirilis. (http://www. ubaya.ac.id/, diakses 20 September 2017)