Model Pembelajaran Investigasi Kelompok dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Main Article Content
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki siswa baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pembelajaran matematika. Namun, berdasarkan hasil penskoran internasional yang dilakukan oleh PISA (Progamme for International Student Assessment) tahun 2012 mengenai literasi matematika yang di dalamnya terkandung pula indikator-indikator instrumen pemecahan masalah, terlihat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yaitu karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.Model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi alternatif dalam menciptakan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah model pembelajaran investigasi kelompok. Hal ini dikarenakan, pada model pembelajaran investigasi kelompok memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman melalui berbagai kegiatan yang biasanya dimulai dengan soal-soal atau masalah-masalah. Selain itu, pada model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan matematikanya dengan menyelidiki sebuah masalah atau lebih untuk diketahui solusi ataupun konsep matematikanya. Artikel ini akan mengkaji tentang model pembelajaran investigasi kelompok, kemampuan pemecahan masalah matematika, kaitan antara model pembelajaran investigasi kelompok dan kemampuan pemecahan masalah matematika, dan contoh pembelajaran investigasi kelompok di kelas.
Article Details
References
Kisworo, A. 2000. Pembelajaran Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Geometri di Kelas I SMU Petra 5 Surabaya. Tesis. Surabaya : PPS Universitas Negeri Surabaya.
Sri, W. Dkk (2010). Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD. Yogyakarta : Kementerian Pendidikan Nasional.
James, A.O. & Adewale, O.A. 2012. Relationship Between Senior Secondary Schools Student’s Achievement In Mathematical Problem Solving and Intellectual Abilities Test. (Online).
(http://search.proquest.com/docview/1316953616?accountid=386288, diakses 9 Maret 2015).
Hulukati, E. (2005). Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Generatif. Bandung : Disertasi PPs UPI. Tidak diterbitkan.
Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Investigasi. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Al. Krismanto, dan Widyaiswara. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta : Depdiknas PPPG Matematika.
Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Arends, R.I. 2008. Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar Edisi Ketujuh/Buku Dua. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Joyce & Weil. 1980. Models of Teaching, Second Edition. New Jersey : Prentice-Hall.
Sharan, Yael and Solomo Sharan. 1989. Group Investigation Expands Cooperative Learning. Educational Leadership.
Slavin. 2009. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.
Polya, G 1985. How to Solve It. A New Aspect of Mathematical Method (2nd ed). Princeton, New Jersey : Princeton University Press.
Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Leunseur Cita Nusa.
Kusumawati, N. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi FPMIPA UPI : Tidak Diterbitkan.
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : UPI.
Fitriana, L. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation (GI) dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Tesis. PPs Universitas Sebelas Maret.