Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah
Main Article Content
Abstract
Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan untuk mengaitkan konsep dan prinsip-prinsip antar topik dalam matematika, mengaitkan konsep matematika dengan bidang ilmu lain, serta mengaitkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuan matematis yang memadai, pembelajaran matematika akan lebih mudah dipahami dan bermakna bagi siswa. Selain itu, kemampuan koneksi matematis juga berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah. Jika kemampuan koneksi matematis siswa kurang memadai maka siswa akan kesulitan dalam memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu, kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh siswa sekolah menengah. Namun sangat disayangkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran konvensional (ekspositori) yang sering digunakan, tingkat kemampuan koneksi matematis siswa masih rendah. Artinya, diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan salah satu metode yang cocok digunakan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada tersebut, Pembelajaran Berbasis Masalah mampu mengingkatkan kemampuan koneksi matematis siswa lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional. Tulisan ini merupakan kajian literatur untuk menggali pengetahuan tentang Pembelajaran Berbasis Masalah dalam upaya meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa sekolah menengah.
Article Details
References
[2] Arjudin, dkk. 2014 Tingkatan Koneksi Matematis SIswa MTs pada Pemecahan Masalah Terapan Sistem Persamaan Linear. Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Ahmad Dahlan, 27 Desember 2014. hal 807-819.
[3] Fadiawati, Noor, dan Chansyannah Diawati. 2011. The Problem-Based Learning Model to Increas Students’ Skill in Communication, Classification, and Comprehension of Acid-Base Concepts. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA, 26 November 2011. 429-440.
[4] Gantina, Tiktik. 2014. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Koneksi Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana. STKIP Siliwangi, 15 Januari 2014. hal 408-418.
[5] Hakim, Mumammad A.A. 2014. Penerapan Pendekatan Open-Ended dengan Setting Pembelajaran Kooperative Tipe NHT terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. STKIP Siliwangi, 27 November 2014. hal 426-431.
[6] Hamzah, Ali, H.M. dan Muhlisraini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
[7] Herdiana, Heris, Ujang R.S., dan Utari Sumarmo. 2014. Mathematical Connection Ability and Self Confidence (An Experiment on Junior High Schol Students through Contextual Teaching and Learning with Mathematical Manipulative). International Journal of Education, 8(1), 1-11.
[8] Indarti, S.M. 2014. Peran Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA Menggunakan Pendekatan Pemeblajaran Baerbasis Masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana. STKIP Siliwangi, 15 Januari 2014. hal 119-124.
[9] Isral, N.A. 2014. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Ahmad Dahlan, 27 Desember 2014. hal 352-360.
[10] Lestari, P.U. 2014. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Limit Fungsi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Ahmad Dahlan, 27 Desember 2014. hal 627-639.
[11] NCTM. 2000. Principel and Standars for School Mathematics. USA: Reston. V.A
[12] Noer, S.H. 2011. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA. Universitas Negeri Lampung. 26 November 2011. hal 128-137
[13] Permana, Yanto dan Utari Sumarmo. 2007. Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. EDUCATIONIST. hal 116-122.
[14] Permendikan nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
[15] Puspitasari, Nitta. 2011. Pembelajaran Berbasisi Masalah dengan Strategi Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. STKIP Siliwangi, 7 Desember 2011. hal 107-114.
[16] Purwadi, R.E. 2014. Penerapan Pendekatan Problem Based Learning terhadap kemampuan Komunikasi Matematik pada Materi Program Linear Siswa Madrasah Aliyah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematia. STKIP Siliwangi, 27 November 2014. hal 339-344.
[17] Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: TP Raja Grafindo Persada.
[18] Rohaeti, E.E., Budiyanto, A.M., dan Utari Sumarmo. 2014. Enhancing Students’ Mathematical Logical Thinking Ability and Self-Regulated Learning Through Problem Based Learning. International Journal of Education, 8(1), 54-63.
[19] Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
[20] Sugandi, A.I, dan Utari Sumarmo. 2010. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Setting Kooperatif Jigsaw terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA. Seminar Prosiding Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, 27 November 2010. Yogyakarta.
[21] Sumarmo, Utari. 2014. Pengembangan Hard Skill dan Soft Skill Matematik Bagi Guru dan Siswa Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana. STKIP Siliwangi, 15 Januari 2014. hal 4-15.
[22] Tan, Ong-Seng. 2004.Enhancing Thinking through Problem-based Learning Approaches. Singapore: Cengage Learning.