Aspek Matematis Bangunan dan Budaya Candi Ganjuran Bantul
Main Article Content
Abstract
Candi Ganjuran merupakan bangunan candi yang terletak di Desa Ganjuran, Kelurahan Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Bangunan Candi Ganjuran berdiri di area kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul. Bangunan candi yang bercorak Hindu Jawa ini tidak terlepas dari sejarah kebudayaan Indonesia pada masa lampau. Candi yang dipergunakan sebagai tempat ibadah umat Katolik maupun sebagai tempat untuk berziarah dari berbagai kalangan masyarakat begitu kental dengan budaya Jawa. Hal ini ditunjukkan dari berbagai ritual yang telah dilaksanakan di sekitar area bangunan tersebut. Selain itu, budaya Jawa tampak dari bangunan gereja yang menyerupai bangunan Keraton Yogyakarta. Jika dipandang dari aspek matematis, maka bangunan candi dan sekitarnya memiliki unsur geometris dan aritmetika. Unsur geometris yang terdapat pada bangunan candi tersebut menyerupai bangun ruang limas segiempat sedangkan unsur aritmetika terletak pada waktu pelaksanaan ritual seperti tanggal, bulan dan tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur matematis dan budaya yang melekat pada bangunan ini. Oleh karena itu, kami tertarik untuk meneliti Candi Ganjuran karena ingin mengetahui keterkaitan antara unsur matematis dan budaya. Metode penelitian yang kami lakukan adalah wawancara dengan ahli sejarah candi ganjuran, wawancara masyarakat setempat dan wawancara dengan pemimpin agama tentang asal usul bangunan candi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan Candi Ganjuran memiliki unsur geometris, dapat dilihat melalui perhitungan volume dan luas permukaannya. Berdasarkan perhitungan volume dan luas tersebut diperoleh unsur matematis lain seperti perbandingan berbalik nilai antara para pekerja dengan waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan candi dan optimalisasi biaya. Dari perhitungan waktu pelaksanaan ritual diperoleh suatu pola bilangan.
Article Details
References
[2] Banawiratma, JB.(ed). 1986. Gereja dan Masyarakat. Yogyakarta: Kanisius.
[3] Borchard, Therese Johnson. 2001. Devosi Umat Katolik, terjemahan dari Our Catholic Devotions, diterjemahkan oleh A.Rahartati Bambang Haryo. Batam: Santo Press.
[4] Dewan Paroki Ganjuran. 2004. Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran; Rahmat yang Menjadi Berkat. Yogyakarta: Dewan Paroki Ganjuran.
[5] Dewan Paroki Ganjuran. 2009. Ganjuran; Gereja Berkat dan Perutusan, buku kenangan peresmian gereja baru. Yogyakarta.
[6] Dwi, Totok.2012. Gereja Ganjuran, Gerja Perutusan, Buletin Perwitosari, edisi II, Profesi Agung. Yogyakarta.
[7] Esti Elihami, Lucia. 1995. Sejarah Berdirinya Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Inkulturasi sebagai Landasan Tumbuh dan Berkembangnya Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Skripsi. Program Sarjana Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.
[8] Indantoko, A. 2015. Karya-karya Schmutzer di Ganjuran: Kesinambungan Antara Rerum Novarum dan Devosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. Skripsi. Program Sarjana Ilmu Teologi. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.
[9] Soelarto, R. 1980. Grebeg di Kasultanan Yogyakarta. Jakarta: Dirjen Kebudayaan, Depdikbud.
[10] Windu Andari, Lucia. 2012. Usulan Program untuk Meningkatkan Pendalaman dan Penghayatan Makna Devosi Hati Kudus Tuhan Yesus Bagi Umat Paroki Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. Program Sarjana Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.