Penentuan Penjurusan Program Peserta Didik Tingkat SMA Menggunakan Fuzzy C-Means dan Fuzzy Inference System Mamdani
Main Article Content
Abstract
Penjurusan program pada peserta didik SMA merupakan proses pengambilan keputusan dalam menentukan jurusan program bagi peserta didik yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan mempertimbangkan minat, bakat, dan potensi diri peserta didiknya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, terdapat tiga jurusan program pada SMA yaitu program IPA, IPS, dan BHS. Dalam makalah ini dibahas mengenai pengambilan keputusan menggunakan algoritma Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani untuk penjurusan program peserta didik, dalam hal ini menggunakan data peserta didik kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Tahap awal, peserta didik dikelompokkan ke dalam tiga cluster yaitu cluster IPA, IPS, dan BHS berdasarkan data nilai akademik menggunakan algoritma FCM. Pada tahap ini diperoleh kecenderungan data pada setiap cluster yang ditunjukkan oleh nilai keanggotaan fuzzy yang terbentuk. Tahap selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan menggunakan FIS Mamdani berdasarkan 180 aturan fuzzy yang disusun sesuai aturan penjurusan sekolah dengan variabel input yang terdiri dari minat peserta didik, saran dari lembaga Psikologi, dan kecenderungan data nilai akademik pada setiap cluster yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Berdasarkan analisis data menggunakan metode FCM dan FIS Mamdani, terdapat 74 peserta didik yang dijuruskan ke IPA, 75 peserta didik dijuruskan ke IPS, dan 28 peserta didik dijuruskan ke BHS. 94,35% hasil ini sesuai dengan hasil penjurusan oleh sekolah. Pada penelitian sebelumnya, penentuan penjurusan yang hanya menggunakan metode FCM diperoleh 93,79% hasil penjurusannya sesuai dengan hasil penjurusan oleh sekolah. Dengan demikian, keduanya memiliki persentase kesesuaian hasil yang tidak jauh berbeda.
Article Details
References
[2] Munandar, A., Widyarto, W. O., Harsiti. 2013. Clustering Data Nilai Mahasiswa Untuk Pengelompokkan Konsentrasi Jurusan Menggunakan Fuzzy Cluster Means. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013, ISSN 1907-5022, 15 Juni 2013. Yogyakarta.
[3] Gautama, M. G. 2010. Penentuan Jurusan di SMA N 8 Surakarta dengan Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani. (Online). (http://core.ac.uk/download/pdf/12345414.pdf , diakses 15 Maret 2015).
[4] Azmiana, Z., Bu’ulolo, Siagian, P. 2013. Penggunaan Sistem Inferensi Fuzzy Untuk Penentuan Jurusan di SMA Negeri 1 Bireuen. Saintia Matematika, Vol.1 No.3 (2013), pp 233-247.
[5] Sasongko, M. A., Linawati, L., Parhusip H. A. 2015. Penerapan Algoritma Fuzzy C-Means Guna Penentuan Penjurusan Program Peserta Didik Tingkat SMA. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta. 14 November 2015. p 341-348.
[6] Andriyani, T. M., Linawati, L., Setiawan, A. 2013. Penerapan Algoritma Fuzzy C-Means (FCM) Pada Penentuan Lokasi Pendirian Loket Pembayaran Air PDAM Salatiga. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII Vol 4 No. 1. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 15 Juni 2013. p 428-435.
[7] Wang, L. X. 1997. A Course in Fuzzy Systems and Control. New Jersey: Printice Hall.
[8] Jang, R., Gulley, N. 2015. Fuzzy Logic Toolbox User’s Guide. (Online). (http://www.mathworks.com/help/pdf_doc/fuzzy/fuzzy.pdf, diakses 4 Oktober 2015).
[9] Kusumadewi, S. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[10] Susilo, F. 2003. Pengantar Himpunan dan Logika Kabur Serta Aplikasinya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[11] Pal, N.R., Bezdek, J.C. 1995. On Cluster Validity For The Fuzzy C-Means Model. Fuzzy
Systems IEEE Transactions, Vol 3, Issue 3, pp 370-379, ISSN 1063-6706.
[12] Klir, J. G., Yuan, B. 1995. Fuzzy Sets and Fuzzy logic Theory and Aplications. New Jersey:
Printice Hall.