Pengaruh Games Memorize Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan
Main Article Content
Abstract
Kemampuan dasar matematika sangatlah penting untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah kemampuan melakukan operasi hitung bilangan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) tentang operasi hitung bilangan masih rendah. Hal ini terjadi karena aktivitas siswa di sekolah pada umumnya masih dibatasi oleh guru, sehingga membuat anak-anak menjadi cepat bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukannya suatu suasana pembelajaran yang baru dengan berbantuan media sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif. Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah Games Memorize Card. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi operasi hitung dengan menggunakan Games Memorize Card. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD XYZ di Kabupaten Tangerang, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan one group pretest-postest design. Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan uji N-Gain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan Games Memorize Card mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada operasi hitung bilangan.
Article Details
References
[2] Ainley, M. D. (1998). Interest in learning in the disposition of curiosity in secondary students: Investigating process and context. In L. Hoffman, A. Krapp, K. Renninger, & J. Baumert (Eds.), Interest and learning: Proceedings of the Seeon Conference on Interest and Gender (pp.257–266). Kiel, Germany: IPN.
[3] Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
[4] Ayinde, Olatoye M. 2014, Impact of Instructional Object Based Card Game on Learning Mathematics: Instructional Design Nettle, Middle Eastern & African Journal of Educational Research, Issue 8 Year 2014, hal 4 – 18.
[5] Ernest, P. 1986. Games: A rationale for their use in the teaching of mathematics in school. Mathematics in School, v15 n1 p2-5.
[6] Gagne, N. L. dan David C. Berliner. 1984. Educational Psychology. 3rd . Dallas: Houghton Mifflin Company.
[7] Gardner, P.L. (1998), The Development of Males and Females Interests in Science and Technology. In L. Hoffman, A. Krapp, K. Renninger, & J. Baumert (Eds.), Interest and learning: Proceedings of the Seeon Conference on Interest and Gender (pp.41–57). Kiel, Germany: IPN.
[8] Gough, J. 1999. Playing mathematical games: When is a game not a game?. Australian Primary Mathematics Classroom, v4 n2 p12-17.
[9] Husna. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). Jurnal Peluang, 2(1), 81-92.
[10] Longman, Addison Wesley. 2001. A taxonomy for Learning, Teaching, and Asssessing: A Revision og Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. A Bridged Edition. New York: Inc
[11] Meltzer, D. E. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable†in Diagnostic Pretest Scores: Department of Physics and Astronomy,
Iowa State University, Ames, Iowa 50011 (Online)
(http://www.physicseducation,net/docs/ Addendum¬_on_normalized_gain.Pdf, diakses 9 November 2015).
[12] Odenweller C.M., Hsu C.T. & DiCarlo S.E. (1998) Educational card games for understanding gastrointestinal physiology. Advance Physiology Education, 20, 78 84.
[13] Oldfield, B. 1991. Games in the learning of mathematics. Mathematics in School, 20(1), 41-43.
[14] Partnership, A. A. 2010. 21st Century Knowledge and Skills In Educator Preparation. American: National Education Association.
[15] Renninger, K. A. (2000). Individual interest and its implications for understanding intrinsic motivation. In C. Sansone & J. M. Harackiewicz
(Eds.), Intrinsic and extrinsic motivation: The search for optimum motivation and performance (pp. 373–404). New York: Academic Press.
[16] Schiefele, U. (1996). Topic interest, text representation, and quality of
experience. Contemporary Educational Psychology, 21, 3–18.
[17] Slavin, Robert E. 1994. Educational Psychology. Theory and Practice. Boston: Allyn and Bacon.
[18] Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi
[19] Sullivan, P. 1993. Short flexible mathematics games. In J. Mousley & M. Rice (Eds.), Mathematics of Primary Importance (pp. 211-217). Melbourne: The Mathematical Association of Victoria.
[20] Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[21] Wlodkowski, Raymond J. 1986. Enhacing Adult Motivation to Learn. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.