Pengaruh Corrective Feedback dalam Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Pencapaian Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Main Article Content
Abstract
Salah satu hal penting yang sering diabaikan saat proses pembelajaran di kelas adalah pemberian umpan balik (feedback) terhadap pemahaman siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pemberian feedback diperlukan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis. Salah satu jenis feedback yang berupa informasi atau arahan yang jelas adalah corrective feedback. Dalam pembelajaran corrective feedback merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk merespon hasil penilaian formatif. Corrective Feedbackdibedakan menjadi 2 jenis yaituexplicit feedback dan implicit feedback. Kemampuan representasi matematis merupakan parameter penting dalam pendidikan terkini di Indonesia dan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengemukakan ide-idenya dalam bentuk simbol-simbol, kata-kata atau grafik. Untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa diperlukan setting pembelajaran yang menarik serta menyenangkan, salah satunya adalah pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR). AIR merupakan pembelajaran matematika yang memberi siswa kesempatan untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pengaruhcorrective feedback dalam pembelajaran AIR pada pencapaian kemampuan representasi matematis siswa.
Article Details
References
Anggraini, W., & Hudiono, B. 2015. Pemberian Umpan Balik (Feedback) Terhadap Hasil Belajar Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(9).
Carpineto, C., De Mori, R., Romano, G., & Bigi, B. (2001).An InformationTheoretic Approachto Automatic Query Expansion.ACM Transactions on Information System (TOIS). 19 (1): 1-27.
Dewi, S.V.P., & Sopiany, H. N. 2017. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Kelas VII Pada Penerapan Open-Ended. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017. Hal. 680-688. ISBN: 978-602-60550-1-9
Ellis, R., Loewen, S., Erlam, R. 2006. Implicit and Explicit Corrective Feedback and The Acquisition of L2 Grammar. Studies of Second Language Acquisition. 28(1). 339-368. CUP: USA.
Fitrianna, A. Y., Dinia, S., Mayasari, M., & Nurhafifah, A. Y. (2018). Mathematical Representation Ability of Senior High School Students: An Evaluation from Students’ Mathematical Disposition. (JRAMathEdu) Journal of Research and Advances in Mathematics Education, 3(1), 46-56.
Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dikti PPLTK.
Isnadini, W., & Rasmawan, R. (2014). Pemberian Corrective Feedback Disertai Reward Terhadap Efikasi Diri dan Hasil Belajar Kimia di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(8).
Kurniawati, R., Djudin, T., & Arsyid, S. B. (2013). Pengaruh Pemberian Corrective Feedback Padapekerjaan Rumah Terhadap Perubahan Miskonsepsi Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(7).
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian pendidikan matematika. Bandung: Refika Aditama.
Murwati, S., & Masrukan, M. (2017). Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Jigsaw-Probing Prompting dengan Sloa Berdasar Metakognisi. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 6(2), 184-194.
NCTM. 2000. Curriculum and Evaluation Standard for School Mathematics.Reston: National Council of Teacher of Mathematics.
Novanti, A., Djudin, T., & Arsyid, S. B.(2016). Pengaruh Pemberian Corrective Feedback Pada Pekerjaan Rumah Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Termodinamika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6(4).
Purnomo, A., Kartono & Widowati. (2015). Model Pembelajaran Problem Posing dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan MasalahUnnes Journal of Mathematics Education Reseaach, 4(1): 49 – 55.
Saneifar, H., Bonniol, S., Poncelet, P., & Roche, M. (2014). Enhancing Passage Retrieval in Log File By Query Expansion Based On Explicit and Pseudo Relevance Feedback.Computers in Industry. 65 (6): 937951.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Sulastri, S., Marwan, M., & Duskri, M. (2017). Kemampuan representasi matematis siswa SMP melalui pendekatan pendidikan matematika realistik. Beta Jurnal Tadris Matematika, 10(1), 51-69.
Suryowati, E. (2015). Kesalahan siswa sekolah dasar dalam merepresentasikan pecahan pada garis bilangan. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 4(1).
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta:Prestasi Pustaka.
Ulya, H., Masrukan., Kartono. 2012. Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Probing Promting dengan penilaian produk.Unnes Journal of Mathematics Education. 1(1): 26-31.
Yuniawatika, Y. (2013). Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Matematika dengan Strategi React. EduHumaniora, 4(2).