Kemampuan Berpikir Kreatif ditinjau dari Adversity Quotient pada Pembelajaran TPACK
Main Article Content
Abstract
Matematika merupakan ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan membekali peserta didik supaya mempunyai kemampuan yang dibutuhkan di abad 21. Kemampuan tersebut adalah analisis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan penggunaan tekonologi baru. Perkembangan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan perubahan sistem sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. Di masa depan, dibutuhkan individu-individu yang kreatif dan inovatif, individu yang tanggap dengan perubahan dan pembelajar sejati. Hal ini memberikan pandangan baru bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran TPACK (Technological, Pedagogical and Content Knowledge). Interaksi dari tiga pengetahuan tersebut secara teoritis maupun praktis menghasilkan tipe pengetahuan yang fleksibel yang dibutuhkan untuk mensukseskan pengintegrasian teknologi dalam pengajaran. Pengetahuan isi (content knowledge) meliputi pengetahuan tentang konsep, teori, ide, kerangka organisasi, pengetahuan tentang fakta dan pembuktian. Pengetahuan Pedagogis (Pedagogical Knowledge)merupakan pengetahuan guru tentang proses dan praktik atau metode belajar mengajar. Pengetahuan teknologi (Technology Knowledge) selalu berubah dan berkembang, dapat dikatakan sebagai suatu cara berpikir dan bekerja dengan teknologi dan dapat mengaplikasikan semua peralatan dan sumber daya teknologi. Interaksi antara ketiga pengetahuan tersebut merupakan pembelajaran TPACK yang secara signifikan mengefektifkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi. Pembelajaran tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari Adversity Quotient.
Article Details
References
Fardah, D., K. 2012. Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika melalui Tugas Open-Ended. Jurnal Kreano. Vol. 3 No. 2. Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Felsaime, D. K. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Hastuti, S., K. 2016. Strategi Konflik Kognitif dengan Model PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keberanian Mengemukakan Ide. Program Pascasarjana Unnes.
Koehler, M., & Mishra, P. (2009). What is technological pedagogical content knowledge TPACK). Contemporary issues in technology and teacher education, 9(1), 60-70.
Mishra, P., Koehler, M. J., & Henriksen, D. (2011). The seven trans-disciplinary habits of mind: Extending the TPACK framework towards 21st century learning. Educational Technology, 22-28.
Munandar, U. 2012. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.
National Council of Teachers of Mathematics (Ed.). (2000). Principles and standards for school mathematics (Vol. 1). National Council of Teachers of.
Niess, M. L. (2005). Preparing teachers to teach science and mathematics with technology: Developing a technology pedagogical content knowledge. Teaching and teacher education, 21(5), 509-523.
Santos, M. C. J. (2012). Assessing the effectiveness of the adapted adversity quotient program in a special education school. Researchers World, 3(4), 13.
Sardiman, S. 2006. Senior Secondary Education Project 2006. The Open Ended Approach. A New Tesis for Teaching Mathematics. Reston: Prentice Hall inc.
Shulman, L. S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational researcher, 15(2), 4-14.
Stoltz, P. (1997). Adversity quotient: Turning obstacles into opportunities. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Sudjana, N. 1997. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.
Suherman, E., Turmudi, Didi, S., Tatang, H., Suhendra, Sufyani, P., Nurjanah, Ade, R. 2003. Common Teksbook (edisi revisi) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).