Berpikir Kritis Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa Ditinjau dari Adversity Quotient
Main Article Content
Abstract
Pendidikan yang terus berkembang menuntut menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi agar mampu berpikir kritis, kreatif, sistematis dalam memecahkan masalah serta memiliki akhlak yang baik. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan abad 21 yang harus dimiliki siswa untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dalam TIMSS 2015 kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan matematis harus diiringi dengan aspek psikologi untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik. Kepercayaan diri merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki siswa. Karena kepercayaan diri menurut TIMSS yaitu memiliki matematika yang baik, belajar matematika dengan pantang menyerah dan menunjukkan rasa yakin terhadap kemampuan matematika yang dimilikinya. Adversity Quotient merupakan kecerdasan dalam menghadapi kesulitan. Adversity Quotient diperlukan untuk menentukan kesuksesan individu. Adversity Quotient terbagi menjadi tiga jenis yaitu The Quitter, The Camper dan The Climber. Oleh karena itu tujuan dari penulisan kajian ini adalah untuk memaparkan kaitan kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri berdasarkan Adversity Quotient siswa.
Article Details
References
Cottrell, S. (2005). Critical Thinking Skills: Developing Effective Analysis and Argument. New York: Palgrave MacMillan.
Danaryanti, A., & Lestari, T. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Matematika Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thingking Appraisal pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. EDU-MAT, 5(2), 116-126.
Delina., A. & Rohaeti, E. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self Cofidence Siswa SMP Melalui Pendekatan RME. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif 1(3): 281-288
Dhayanti, D., Johar, R., & Zubainur, C. M. (2018). Improving Students’ Critical and Creative Thinking through Realistic Mathematics Education using Geometer’s Sketchpad. (JRAMathEdu) Journal of Research and Advances in Mathematics Education, 3(1), 25-35.
Ennis, R. (1996). Critical Thinking. USA: Prentice Hall, Inc.
Fitria, N., Hernawati, T., & Hidayati, N. O. (2013). Adversity Quotient Mahasiswa Baru yang Mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 1(2).
Karimah, R., & Fuad, Y. (2018). STUDENTS’HIGHER-ORDER THINKING SKILLS IN SOLVING GEOMETRY PROBLEM BASED ON ADVERSITY QUOTIENT. MATHEdunesa, 7(2), 225-231.
Leonard, L., & Amanah, N. (2017). Pengaruh Adversity Quotient dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan 28(1): 55-64.
Novtiar, C., & Aripin, U. (2017). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kepercayaan diri siswa SMP melalui pendekatan open ended. Prisma, 6(2).
Nurkholifah, Siti., Toheri, & Winarso, Widodo. (2018). “Hubungan antara Self Confidence dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematikaâ€. Jurnal Edumatica 6(1): 58-66.
Parsons, Sarah., Croft, Tony & Harrison, M. (2017). Enggineering Students Self Cofidence in Mathematics Mapped Onto Bandura’s Self Efficacy. Engineering Education a Journal of the Higher Education Academy 6(1): 52-61.
Rahayuningdyah, E. (2016). Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII D Di SMP Negeri 3 Ngrambe. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 1(2).
Sudardjo. Siska & Purnamaningsih, Esti Hayu. (2003). Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi 2003 (2): 67-71.
Widana, I. W., et al. (2018). “Higher Order Thinking Skills Assessment toward Critical Thinking on Mathematics Lessonâ€. International Journal of Social Sciences and Humanities, 2(1): 24-32 ISSN:2550-701X.