Model Pembelajaran PBL Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Rasa Ingin Tahu Siswa Kelas X SMAN 7 Semarang
Main Article Content
Abstract
Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika sangat perlu untuk dikembangkan. Hal ini karena melalui berpikir kritis, siswa akan memahami suatu masalah secara detail sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, tingkat rasa ingin tahu siswa diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan rasa ingin tahu siswa melalui model pembelajaran PBL.
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek Penelitian adalah 36 siswa kelas X IPS 3 SMAN 7 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Instrumen pengambilan data meliputi lembar tes berpikir kritis dan lembar observasi. Analisis data meliputi penyederhanaan data dan deskripsi data. Materi yang terlibat adalah pertidaksamaan rasional. Indikator Penelitian (1) rataan nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis minimal 75, (2) kategori sikap rasa ingin tahu minimal baik.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata kemampuan awal siswa adalah 60,67 dan rata-rata rasa ingin tahu 66%. Nilai rata-rata evaluasi siklus I adalah 61,08, sedangkan rata-rata rasa ingin tahu siswa meningkat menjadi 68% pada siklus I. Nilai rata-rata evaluasi siklus II 83,84, sedangkan rata-rata rasa ingin tahu meningkat menjadi 81%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan rasa ingin tahu siswa kelas X IPS 3 SMAN 7 Semarang.
Article Details
References
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S., etc. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
____________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
____________. 2011. Pendidikan Tindakan Kelas Untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.
Bahr, N. 2010. Thinking Critically About Critical Thinking In Higher Education. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. Vol 4(2): 1-16. Tersedia di http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/70069/103174_1.pdf?sequence=1
Ennis, Robert H. (1991). Critical thinking: A streamlined conception. Teaching Philosophy, 41 (1), 5-25.Tersedia di http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/EnnisStreamlinedConception.pdf
Jhonson, E.B.2011.Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:Kaifa.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.