Eksplorasi Etnomatematika Budaya Suku Sasak Kajian Makanan Tradisional
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengekspolari unsur-unsur budaya khususnya pada makanan tradisional masyarakat suku Sasak di Lombok Tengah seperti jaje ore, opak-opak, renggi, pangan, banget, abuk. Dalam sudut pandang etnomatematika, kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model etnografi (antropology cognitive). Informan yang digunakan adalah warga suku Sasak dan peneliti sendiri sebagai warga suku Sasak. Teknik pengambilan data menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation) dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini tidak didasarkan semata-mata pada interpretasi peneliti tetapi merupakan susunan pikiran dari anggota masyarakat yang di tanyakan secara mendalam oleh peneliti. Kajian ini mengungkap bukti kepekaan terhadap geometri yang di praktikkan oleh nenek moyang masyarakat suku Sasak sejak dahulu, dalam hal membuat bentuk makanan yang menggunakan antropometris (etnomatematika). Produk-produk makanan tradisional masyarakat suku Sasak ini juga menggambarkan bahwa tradisi masyarakat Sasak itu lebih mementingkan suatu proses diatas produk akhir yang ingin dihasilkan. Tergambarnya masyarakat yang selalu konsisten dalam menjalankan peran dan piranti adat yang mengatur hajat membangun dari masing-masing individu didalamnya.
Article Details
References
Barta, J., & Shockey, T. (2006). The mathematical ways of an aboriginal people. The Northern Ute. Journal of Mathematics and Culture, 1(1), 79-89.
Begg, A. (2001). Ethnomathematics: Why, and what else?. ZDM, 33(3), 71-74.
Borba, M. C. (1997). Ethnomathematics and education. In A. B. Powell & M. Frankenstein (Eds.), Ethnomathematics: Challenging Eurocentrism in mathematics education (pp. 261-272). Albany, NY: State University of New York Press.
D’Ambrosio, U. (1990). Etnomatemática [Ethnomathematics]. São Paulo, SP, Brazil: Editora Ãtica.
Gerdes, P. (1994). Reflections on ethnomathematics. For the Learning of Mathematics, 14(2), 19-22.
Gravemeijer, K., & Terwel, J. (2000). Hans Freudenthal: a mathematician on didactics and curriculum theory. Journal of curriculum studies, 32(6), 777-796.
Hartoyo, A. (2012). Eksplorasi Etnomatematika Pada Budaya Masyarakat Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 14-23.
Kucuk, A. (2013) Ethnomathematics in Anatolia (In Turkey). Mathematical Thoughts in Multiculturalism. RevistaLatinoamericana de Etnomatematica, 7(1), 171-184.
Nasir, N. S., & Cobb, P. (2007). Equity in students’ access to significant mathematical ideas. New York: Teachers College Press.
Orey, D. C. (2000). The ethnomathematics of the Sioux tipi and cone. In H. Selin (Ed.), Mathematics across culture: The History of non-Western mathematics (pp.239-252). Dordrecht: Kulwer Academic Publishers.
Rosa, M., & Orey, D. C. (2003). Vinho e queijo: Etnomatemática e Modelagem! [Wine and cheese: Ethnomathematics and modelling!]. BOLEMA, 16(20), 1-16.
Rosa, M., & Orey, D. C. (2007). Cultural assertions and challenges towards pedagogical action of an ethnomathematics program. For the Learning of Mathematics, 27(1), 10-16.
Rosa, M., & Orey, D. C. (2009). Challenges faced by multicultural and multilingual schools in the United States: The case of mathematics. La Salle - Revista de Educação, Ciência e Cultura, 14(1), 29-44.
Rosa, M. & Orey, D. C. (2011). Ethnomathematics: the cultural aspects of mathematics. Revista Latinoamericana de Etnomatemática, 4(2), 32-54.
Shockey, T. L., & Mitchell, J. B. (2006). An ethnomathematics approach toward understanding a Penobscot hemispherical lodge. A Journal of Horizontes, 24(1), 69-76.
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional.
Spradley, J. P. (1987). Ethnographic methods. London: PT Tiara Discourse.
Suherman, E., et al. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
Supiyati, Sri. Farida Hanum dan Jailani. (2019). Ethnomathematics In Sasaknese Architecture. ISSN : 2087-8885.