Analisis Titik Belok SQM Mei 2019 dengan Pendekatan Polinomial Orde Tiga untuk Menenukan Waktu Isya’ di LAPAN BPAA Pasuruan
Main Article Content
Abstract
Pergantian siang ke malam hari, tenggelamnya matahari di ufuk barat akan mengubah tingkat kecerahan langit (Sky Quality Meter, SQM). Secara astronomi, matahari tenggelam di ufuk barat sampai kedalaman minus 18 derajat dibagi 3 senja. Berakhirnya senja astronomi (astronomical twilight) dimana posisi Matahari minus 18o merupakan tetapan waktu masuk Isya’ yang disepakati oleh ahli falaqiyah PBNU. Plot nilai SQM yang dimulai pukul 17:20 WIB sampai dengan 19:00 WIB akan didekati dengan model polinomial orde 3. Berkurangnya tingkat kecerahan langit di penghujung senja astronomi diduga berimpit dengan titik belok, x yang diperoleh dari turunan kedua model polynomial orde 3 samadengan nol. Pengujian tingkat signifikansi dari model polynomial orde 3 ini diukur dari koefisien korelasi yang tinggi.
Article Details
References
Herdiwijaya, D. (2014). Implications of Twilight Sky Brightness Measurements on Fajr Prayer and Young Crescent Observation. International Conference on Physics and its Applications 2014 (ICOPIA-14). Atlantis Press.
Herdiwijaya, D. (2016). Pengukuran Kecerahan Langit Malam arah Zenith untuk Penentuan Awal Waktu Fajar. Prosiding SKF 2016: 95-102.
Uyun, F. R., & Ransi, N. (2019). Penerapan Metode Regresi Polinomial Orde n Pada Pengembangan Aplikasi Inventory (Studi Kasus PT. Landipo Niaga Raya). semanTIK 5(1), 175-184.
Nor, S. A. M., & Zainuddin, M. Z. (2012). Sky Brightness for Determination of Fajr and Isha Prayer by Using Sky Quality Meter. International Journal of Scientific and Engineering Research 3(8), 1-3
Hamid Zarrabi – Zadeh, http://praytimes.org/calculation, diakses 22 Agustus 2019
https://konsultasisyariah.com/29289-batas-akhir-waktu-shalat-isya.html, diakses 10 Agustus 2019
http://falakiyah.nu.or.id/JadwalWaktuSholat.aspx, , diakses 6 Agustus 2019
http://www.nightwise.org/magnitudes.htm, diakses 5 Agustus 2019