Abstract

Para ibu menyusui cenderung tidak percaya diri dalam menyusui bayinya dengan alasan khawatir ASI hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI ibu sering dirasa tidak cukup untuk bayi sehingga khawatir bayi kelaparan dan akhirnya memilih susu tambahan lain dalam hal ini adalah susu formula. Tujuan dan target luaran IbM adalah; (1) Memberikan kesadaran masyarakat Kelurahan Kalisegoro dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi; (2) Memberikan pelatihan cara mengolah daun katuk menjadi “cintuk†(cincau daun katuk) sekaligus sebagai upaya diversifikasi makanan tambahan ibu menyusui dan konservasi keanekaragaman hayati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah menggunakan pendekatan penyuluhan dan workshop tentang manfaat daun katuk serta aplikasi langsung pembuatan cincau daun katuk pada warga Kalisegoro. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 3 bulan dengan rencana kegiatan dan prosedur kerja sebagai berikut; (1) penyuluhan mengenai manfaat dan diversifikasi olahan daun katuk; (2) pelatihan tentang pembuatan cincau yang menggunakan bahan dasar daun katuk; (3) aplikasi produksi pembuatan cincau daun katuk pada kelompok warga desa Kalisegoro. Program ini telah diilaksanakan dengan kegiatan: (1) Penyuluhan mengenai pentingnya ASI dan manfaat mengonsumsi Cintuk yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016; (2) pelatihan tentang pembuatan Cincau daun katuk “Cintuk†yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2016, dari pelatihan tersebut telah dipraktekkan dan telah menghasilkan cintuk yang siap dikonsumsi.