Abstract

KUBEPENDA (Kelompok Usaha Bersama Penyandang Disabilitas) merupakan kumpulan penyandang disabilitas yang ingin maju dan mandiri, permasalahan pada KUBEPENDA yang pengabdi amati adalah rendahnya penjualan produk KUBEPENDA dan tidak efesiensinnya metode penjualan. Selain dari itu bagi penyandang tunanetra anggota KUBEPENDA memilik profesi terapis pijat, akan tetapi kemampuan yang dimiliki dari belajar sendiri (autodidak), sehingga tidak memiliki keterampilan secara spesifik. Tujuan dari pengabdian ini adalah pelatihan dan penerapan digital marketing dan pijat bagi penyandang tunanetra. Metode yang digunakan dengan cara diskusi, pelatihan, dan penerapan digital marketing dan pijat khususnya totok syaraf. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah meningkatnya omset, terciptanya aktivitas operasional yang efektif, efisien dan ekonomis, serta meningkatnya keterampilan penyandang tunantera dalam bidang totok syaraf.