Abstract

Penelitian ini terfokus pada keefektifan pembelajaran menulis cerpen di SMA antara kelas yang diberi model dari cerpen ke cerpen dengan kelas yang diberi model bersafari. Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keberhasilan pembelajaran menulis cerpen dengan digunakannya kedua model tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan melihat perbedaan kelompok eksperimen 1 yang dirancang dengan model dari cerpen ke cerpen dan kelompok eksperimen 2 dengan model bersafari. Metode dalam penelitian ini adalah tes dengan instrumen tes berupa soal tes menulis cerpen dan hasil tulisan cerpen siswa sebagai sumber data. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test only, non-equivalent control group design. Kelompok yang dipilih merupakan variabel terikat . Pengukuran dilakukan satu kali. yaitu setelah pemberian perlakuan di masing-masing kelas eksperimen. Tidak dilakukan pretes karena adanya kesetaraan di antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Perbedaan itu ditunjukkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 dengan tingkat signifikansi di kelompok eksperimen 1, yaitu model dari cerpen ke cerpen. Didapat nilai rata-rata 80,02 dengan standar deviasi 1,99 apabila dibandingkan dengan kelompok eksperimen 2 dengan nilai rata-rata 71,93 dengan standar deviasi 2,04, yaitu model bersafari. Model dari cerpen ke cerpen lebih efektif dibandingkan dengan model bersafari bersafari dalam pembelajaran menulis cerpen di SMA. Model dari cerpen ke cerpen sangat efektif dalam pembelajaran menulis cerpen di SMA. Dengan demikian, penelitian ini menarik dikembangkan lebih lanjut untuk lingkup sekolah menengah atas yang lebih luas, sehingga keefektifan model dari cerpen ke cerpen akan membawa dampak positif bagi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya dan menulis cerpen khususnya.

 

This study is focused on the effectiveness of learning writing short stories in high school between classes given a model of the short story to short story with a class given of safari model. In accordance with these problems, this study aims to determine whether there is a difference of achievement of learning writing short stories by using those both models. This type of study is a research experiment to see the difference in the experimental group 1, which is designed with a model of short stories to short stories and experimental group 2 with a safari model. The method in this study is a test with a test instrument used is a test to write short stories and students’ writing is as a source of data. The design used in this study is post-test only, non-equivalent control group design. The selected group is the dependent variable. The measurements are performed once that is after the treatment in each experimental class. There is no pretest because of the equality between the treated experimental groups. The results of this study show that there is significant difference between experimental group 1 and group 2 experiments. The difference is indicated by a significance level of 0.001 with a significance level in the experimental group 1, which is a model of short stories to short stories. It is obtained the average value of 80.02 with a standard deviation of 1.99 when it is compared with the experimental group 2 with an average value of 71.93 with a standard deviation of 2.04, which is a safari model. Model of short story to the story is more effective than the safari models in learning writing short stories in high school. Model of short story to short story is very effective in learning writing short stories in high school. Thus, this study is attractive to be further developed in wider scope of high school, so that the effectiveness of the model short story to short story will bring a positive impact in learning Indonesian in general and writing short stories in particular.