Deiksis pada Wacana Sarasehan Habib dengan Masyarakat
Abstract
Dalam wacana sarasehan habib dengan masyarakat terdapat bentuk-bentuk deiksis yang digunakan oleh penutur ataupun mitra tutur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk-bentuk deiksis, fungsi deiksis, dan deiksis paling dominan digunakan pada wacana sarasehan habib dengan masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian kualitatif dan beberapa teknik pengumpulan data, seperti teknik sadap, teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hubung banding menyamakan, memperbedakan, baca markah dan statistik deskriptif. Pada wacana sarasehan habib dengan masyarakat ditemukan bentuk-bentuk deiksis persona, spasial, temporal, wacana, sosial, dan numeral. Wacana sarasehan habib terdapat ciri yang khas yakni kaya dengan bentuk deiksis yang jumlahnya ribuan. Fungsi deiksis ada lima, yaitu fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, dan fatik. Bentuk deiksis yang paling dominan adalah bentuk deiksis kita. Alasan penggunaan deiksis kita adalah menghilangkan jarak sosial antara habib dengan jamaahnya, sehingga tercipta adanya rasa kesatuan diantara mereka dan pembicaraan menjadi lebih luas, santai, dan lancar.
In the habib informal discussion with his communities are forms of deixis used by the speaker or hearer. This study aims to identify forms of deixis, to describe the function of deixis, and to find of deixis dominantly used in this discourse. The data were collected via a qualitative research design and the use of multiple data collection techniques, such as involved conversation observation technique, uninvolved conversation observation technique, recording, and to note. Furthermore, the data were analyzed using an equal comparative relation technique, distinguish comparative relation technique, read many and descriptive statistics. At the habib’s informal discussion with his communities were found forms of personal, spatial, temporal, discourse, social, and numeral deixis. Discourse of habib’s informal discussion had a special characteristic that could be found many forms of deixis. The deixis function has five, whitin emotive, conative, referential, poetic, and fatic function. The most dominantly use of deixis were a deixis kita. Meanwhile, deixis ‘kita’ was often used because the speaker had a purpose to fade a distance between the speaker (habib) and listener (communities), so that the conversation could be more comprehensive, relaxed, and fluent.