Abstract

Perilaku kenakalan remaja semakin menjamur terutama di kota-kota besar dari mulai kenakalan biasa, kenakalan yang menjurus pada pelanggaran serta pelanggaran khusus. Kenakalan remaja tingkat biasa juga terdapat di SMA N 1 Grobogan. Perilaku kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari diri individu yang berupa sifat yang dibawa sejak lahir. Sifat lain yang dibawa sejak lahir yaitu kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan relasi serta menghadapi orang lain ataupun lingkungan dengan cara yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal (X) dengan perilaku kenakalan remaja (Y) pada siswa SMA N 1 Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau penelitian populasi dengan jumlah subjek 191. Kecerdasan interpersonal diukur menggunakan skala kecerdasan interpersonal yang terdiri dari 45 item  dan perilaku kenakalan remaja diukur menggunakan angket perilaku kenakalan remaja syang berjumlah 39 item. Metode analisis data yang digunakan menggunakan korelasi Product Moment. Peneliti menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis kerja yang berbunyi “ada hubungan  negatif antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja” diterima.

 

Behavior of juvenile delinquency has mushroomed, especially in big cities ranging from ordinary delinquency, delinquency that led to the offense and the specific offense. Delinquency rate is also commonly found in SMA N 1 Grobogan. Juvenile behavior is influenced by factors extrinsic and intrinsic factors. Intrinsic factor is a factor that comes from the individual in the form of an inborn trait. Another trait that is innate interpersonal intelligence. Interpersonal intelligence is the ability and skill to creating, building and maintaining relationships and dealing with other people or the environment in an effective way. The purpose of this study was to determine the relationship between interpersonal intelligence (X) with juvenile behavior (Y) at N 1 Grobogan high school students. This research is a quantitative correlation. This study uses total sampling technique or study population by the number of subjects 191. Interpersonal intelligence interpersonal intelligence was measured using a scale consisting of 45 items and juvenile behavior was measured using a questionnaire syang juvenile behavior at 39 item. The method of data analysis using Product Moment Correlation. The researchers concluded the results showed that the working hypothesis which says "there is a negative relationship between interpersonal intelligence juvenile behavior" unacceptable.