Abstract

Masa quarter life crisis dapat terjadi pada rentang usia 20-25 tahun, dimana individu dapat merasakan kebingungan serta kekhawatiran dirinya dimasa depan. Pada usia tersebut, terdapat mahasiswa UNNES yang sedang menempuh perkuliahan, maka dari itu mahasiswa UNNES dapat termasuk ke dalam masa quarter life crisis. Mahasiswa UNNES dalam proses pembelajarannya menerima banyak mata kuliah, diantaranya ialah pendidikan kewirausahaan yang dapat menjadi gambaran orientasi masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensi berwirausaha terhadap orientasi masa depan pada mahasiswa UNNES dalam masa quarter life crisis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Sampel berjumlah 344 mahasiswa UNNES yang berada dalam masa quarter life crisis dengan teknik convenience sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala intensi berwirausaha dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,927 dari 41 item valid serta skala orientasi masa depan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,931 dari 30 item valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh intensi berwirausaha terhadap orientasi masa depan pada mahasiswa UNNES dalam masa quarter life crisis. Hipotesis penelitian diterima karena diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,729 antara intensi berwirusaha dan orientasi masa depan. Hasil uji regresi diperoleh koefisien determinasi (R square) sebesar 0,171 yang berarti 17,1% orientasi masa depan pada mahasiswa UNNES dipengaruhi oleh intensi berwirausaha.