Akulturasi Budaya dalam Kehidupan Keluarga Arab-Jawa (Studi Kasus di Kampung Arab Dadapsari Semarang)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena menarik di kampung Arab Dadapsari, bahwa masih banyak ditemukan keturunan Arab menikah dengan masyarakat Jawa. Idealnya konsep pernikahan pada keturunan Arab adalah menggunakan pernikahan endogami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk akulturasi yang berlangsung dalam kehidupan keluarga Arab-Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis teori adalah menggunakan konsep Akulturasi dari Jhon W. Berry. Hasil dari penelitian menunjukan: Bentuk-bentuk akulturasi dalam keluarga Arab-Jawa tersebut tidak terlihat secara kuat karena budaya dan tradisi laki-laki (etnis Arab) terlihat lebih mendominasi, sementara budaya dan tradisi perempuan (etnis Jawa) seolah-olah hilang dan teserap dalam tradisi budaya Arab yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
The background of this research is the existence of interesting phenomenan in Kampung Arab Dadapsari which are still widely found Arab descent married with Javanese’s people. Ideally, wedding concept of Arab descent us endogamy wedding. That phenomenon make the researcher interest to do research in Kampung Arab Dadapsari Semarang. The purpose of this research is to know the form of acculturation that happen in of Arab-Javanese family life in Kampung Arab Dadapsari Semarang. This research uses qualitative method by using observation technique, interview and documentation. Theoretical analysis is to use the concept of Acculturation by Jhon W. Berry. The results of the research show: The form of acculturation in Arab-Javanese family life not seen strongly, because the culture and the tradition of men (Arab ethnic) look more dominating. While the culture and the tradition of women (Javanese ethnic) as if lest and absorbed in cultural tradition of Arab which is widely used indaily life.