Eksistensi Pendidikan Pesantrean Di Lingkungan Non Muslim Tionghoa
Abstract
Artikel ini menjelaskan upaya Pondok Pesantren Kauman di Desa Karangturi dalam mempertahankan eksistensi pendidikan pesantren di tengah lingkungan non-muslim Tionghoa. Pondok pesantren biasanya berdiri dan berkembang di lingkungan yang kental dengan budaya keislamannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk pendidikan, strategi, faktor pendorong dan penghambat dalam mempertahankan eksistensi Pondok Pesantren Kauman yang berada di tengah lingkungan non-Muslim Tionghoa. Metode penelitian yaitu penelitian kualitatif. Penulis menggunakan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons untuk mempertahankan eksistensi suatu kelompok sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pendidikan yang terdapat di Pondok Pesantren Kauman yaitu pendidikan formal, non-formal, dan pendidikan karakter. (2) strategi mempertahankan eksistensi diantaranya mempertahankan ciri khas pendidikan salaf, menerapkan akulturasi budaya Jawa-Arab-Tionghoa, dan konsisten menanamkan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. (3) faktor pendorong yaitu kerukunan umat beragama, menjunjung tinggi nilai toleransi, dan adanya ritual pesantren di ruang publik. Sedangkan faktor penghambat berasal dari tokoh agama setempat yang kurang mendukung berdirinya Pondok Pesantren Kauman.