MODAL SOSIAL PETANI CENGKEH DALAM MENDUKUNG USAHA PERTANIAN TANAMAN CENGKEH (Studi Kasus di Desa Ketanda Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas)
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk membahas peran modal sosial petani cengkeh dalam mendukung usaha pertanian tanaman cengkeh. Lokasi penelitiannya di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Pertanian cengkeh adalah salah satu pertanian yang pernah menjadi komoditi unggulan bagi petani di Indonesia, begitu juga bagi petani di Desa Ketanda, hingga akhirnya petani harus merugi karena cengkeh tidak laku di pasaran. Saat ini hanya beberapa petani cengkeh yang masih bertahan untuk tetap bertani cengkeh, hal ini tidak terlepas dari modal sosial yang dimiliki oleh para petani cengkeh. Hasil Penelitian menunjukan bahwa petani memiliki alasan kuat untuk tetap mempertahankan pertanian cengkeh yang dimiliki. Alasan petanidalammempertahankanpertaniancengkehnya diperoleh dari modal sosial yang dimiliki oleh para petani cengkeh. Modal sosial yang dimaksud yaitu berupa jaringan, trust, serta nilai dan norma. Petani memanfaatkan modal sosial yang mereka miliki melalui beberapa cara, yaitu: memanfaatkan jaringan untuk meningkatkan kemampuan pertanian cengkeh petani, untukmendistribusikan hasil panen, memanfaatkan nilai dan norma sebagai pengendaliandidalam usaha pertanian cengkeh, serta menjadikan trust sebagai dasar dalam mengambangkan pertanian cengkeh.Modal sosial yang dimiliki petani cengkeh saat ini berperan sebagai sarana informasi untuk mengembangkan pertanian cengkeh serta sebagai sarana untuk mendapatkan akses untuk melakukan pengembangan usaha pertanian cengkeh di Desa Ketanda.
This article to discusses about social capital of farmer clove in supporting agricultural clove business. The location of the research is in Ketanda, Sumpiuh, Banyumas regency. Agricultural clove is one of agriculture that had ever been superior commodity for the farmers in Indonesia, especially in Ketanda. However, the farmers ever got lost because the clove was costless in the market. Today, there are some of the farmers who are able to maintain in this agriculture. Those are not separated from social capital from the farmers clove. The research showed that the farmers have forceful reason to maintain agricultural clove. It is gotten from social capital of the farmers. It is is channel, trust, norm and value. Farmers use their social capital in some effort, these efforts are: maintenance and replanting efforts cloves, distribution effort yields, attempts to impose values and norms in agricultural activities clove, and make the trust as a basis for agricultural float clove The social capital has role as information medium in agricultural clove, and it is as getting access information about agricultural clove.
References
Hasbullah J. 2006. Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR- United Press
Fukuyama F. 2010. Trust: kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran.Yogyakarta: Qalam
Forsman A.K. dkk. 2013. Understanding the Role of Social Capital for Mental Welbeing Among Older Adults. Dalam Cambridge. Issue 05. pp 824-825.http://journals.cambridge.org/download. (diakses 26 Februari 2015)
Hakim, dkk. 2010. ‘Hubungan Modal Sosial dan Modal Manusi Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet di Kecamatan Tnjung Batu Kabupaten Ogan Ilir’. Dalam Jurnal Pembangunan Manusia. No.12. http://balitbangnovdasumsel.com/data/download/20140128150347.pdf(diakses 3 Februari 2015)
Miles, M B dan A M, Huberman. Analisis Data Kualitatif, terjemahan Rohidi Tjetjep Rohendi. 1992. Jakarta: UI Press
Mustofa, M S.2005. Kemiskinan Masyarakat Petani Desa di Jawa. Semarang: Unnes Press
Suryono, A. 2012. ‘Peranan dan Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pengembangan Klaster Studi Pada Klaster Cor Logam Ceper-Klaten Jawa Tengah’. Disertasi. Malang: Studi Pembangunan UKSW http://repository.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/726/D_902005007_Judul.pdf?sequence=1 (diakses 8 Maret 2015)
Prastowo dkk. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Badan Pnelitian dan Pengembangan Pertanian. DEPTAN. http://www.litbang.pertanian.go.id/special/publikasi/doc_perkebunan/cengkeh/cengkeh-bagian-a.pdf/http://www.litbang.pertanian.go.id/special/komoditas/files/0507L-CENGKEH.pdf (diakses pada 3 Februari 2015)
Putra, K S. 2014. ‘Kelayakan Bisnis Bertani Cengkeh Dan Durian (Studi Pada Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Pada Tahun 2014)’. Dalam jurnal Universitas Pendidikan Ganesha. No. 1. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/viewFile/4513/3481 (diakses 1 Februari 2015)