Konstruksi Identitas Mahasiswa melalui Organisasi Himpunan Mahasiswa (Studi Kasus HIMA Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Semarang)
Abstract
Himpunan Mahasiswa merupakan wadah perkumpulan mahasiswa yang berbasis pada identitas program studi dan keilmuannya. Organisasi kemahasiswaan senantiasa memproduksi identitas para mahasiswanya dengan berbagai atribut yang melekat dengan cirikhas dan karakter organisasi. Artikel ini membahas mengenai proses konstruksi identitas mahasiswa Jurusan Sosiologi dan Antropologi melalui organisasi HIMA dan bertujuan untuk mengetahui proses konstruksi identitas serta respon para mahasiswa terhadap proses pembentukan identitas tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis Teori Konstruksi Sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses konstruksi identitas mahasiswa Jurusan Sosiologi dan Antropologi berlangsung dalam 3 tahapan yaitu tahap awal, tahap sentral, dan tahap akhir. Konstruksi identitas tersebut berlangsung secara formal maupun informal; (2) Bentuk identitas yang terbangun bercirikan semangat kekeluargaan dan solidaritas, namun diiringi adanya rasa inferior dalam berkompetisi, serta minim inisiatif akibat hegemoni tradisi senior. Identitas tersebut terbangun namun kurang terinternalisasi, sehingga menjadi identitas yang tidak tertanam dengan kuat (non-embedded indentity); (3) Terdapat variasi respon dalam proses konstruksi identitas yaitu respon penerimaan dan respon pengabaian. Variasi respon tersebut muncul sebagai konsekuensi bahwa masih terdapat gap antara mahasiswa fungsionaris dan non fungsionaris, dimana rasa memiliki organisasi hanya tertanam pada kalangan fungsionaris saja.