https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/issue/feed Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS 2024-08-08T10:22:54+07:00 Aisyah Nur Sayidatun Nisa, S.Pd., M.Pd. [email protected] Open Journal Systems <p><strong>Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS starting in 2024 migrates to better secure from various unwanted things, including journal hacking and so on. To submit, the author please visit the new website page of our journal at the link<a href="https://journal.unnes.ac.id/journals/sosiolium" target="_blank" rel="noopener">&nbsp;https://journal.unnes.ac.id/journals/sosiolium</a></strong></p> <p><strong><em>MIGRATION OFFICIAL STATEMENT&nbsp;<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1980A0R8NA3En1577jOx6NI3mWJxsNawB?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">HERE</a></em></strong></p> <p>Journal title: <strong>Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS</strong><br>Short Title: Sosiolium <br>Language: English (preferred); Bahasa Indonesia <br>ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1554628506" target="_blank" rel="noopener">2685-4929</a>&nbsp;(online media)<a href="http://u.lipi.go.id/1180427309" target="_blank" rel="noopener"><br></a>DOI Prefix: <a href="https://doi.org/10.15294/sosiolium">10.15294/sosiolium</a>&nbsp;by &nbsp;<strong><img src="/sju//public/site/images/aisyah8816/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" width="52" height="14"></strong> <br>Frequency: 2 issues per year (April, October) <br>Editor in Chief: Aisyah Nur Sayidatun Nisa, S.Pd., M.Pd.<br>Citation Analysis:<strong>&nbsp;<a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;user=pd-6qMcAAAAJ"><img src="/sju//public/site/images/aisyah8816/640px-Google_Scholar_logo.png" width="71" height="12"></a></strong></p> https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/76656 PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN AKTIF MIKIR PEMBELAJARAN IPS TERPADU 2024-08-08T10:22:42+07:00 Siti Zazak Soraya [email protected] Lilis Nur Safitri [email protected] <h1><em>This study focuses on the role of IPS teachers at MTsN 3 Wonogiri in enhancing student engagement by implementing the MIKiR Active Learning approach in integrated social studies (IPS) classes for eighth graders. The research method used is descriptive qualitative research involving the school principal, curriculum vice principal, two IPS teachers, and seven representatives of eighth-grade students as participants. The research results indicate that the role of teachers as facilitators includes providing learning tools and facilities and delivering materials with variation. As motivators, teachers maintain communication with students and provide rewards and punishments. As evaluators, teachers develop assessment tools, conduct assessments, and follow up on assessment results. The MIKiR Active Learning approach has been optimally applied, enabling students to actively participate in discussions, presentations, games, and question-answer sessions. Teachers also provide guidance and maintain communication to motivate students. Teachers develop various assessment tools in the evaluation process, conduct assessments, and follow up on the results. Thus, the role of teachers as facilitators, motivators, and evaluators through the MIKiR Active Learning approach positively impacts student engagement at MTsN 3 Wonogiri.</em></h1> <p>&nbsp;</p> <p>Penelitian ini fokus pada peran guru IPS Terpadu di MTsN 3 Wonogiri dalam meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan pendekatan pembelajaran Aktif MIKiR pada pelajaran IPS Terpadu kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan kepala sekolah, waka kurikulum, dua guru IPS, dan tujuh perwakilan siswa kelas VIII sebagai partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sebagai fasilitator dalam menyediakan perangkat pembelajaran, fasilitas, serta menyampaikan materi dengan variasi. Sebagai motivator, guru menjaga komunikasi dengan siswa dan memberikan <em>reward</em> serta punishment. Sebagai evaluator, guru menyusun perangkat penilaian, melaksanakan penilaian, dan melakukan tindak lanjut hasil penilaian. Pendekatan pembelajaran Aktif MIKiR telah diterapkan secara optimal, memungkinkan siswa untuk aktif dalam diskusi, presentasi, permainan, dan tanya jawab. Guru juga memberikan bimbingan dan menjaga komunikasi untuk memotivasi siswa. Dalam evaluasi, guru menyusun berbagai perangkat penilaian dan melaksanakan penilaian, serta melakukan tindak lanjut. Dengan demikian, peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator melalui pendekatan Aktif MIKiR memiliki dampak positif dalam meningkatkan keaktifan siswa di MTsN 3 Wonogiri.</p> <h1>&nbsp;</h1> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/73763 PENANAMAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VII MTS AL ASROR PATEMON SEMARANG 2024-08-08T10:22:43+07:00 Alfi Musyaroh [email protected] Arif Purnomo [email protected] <p><em>The problem at MTs Al Asror is the lack of students' concern for learning. The indifference of students also appears as a result of the transition from elementary to high school. Research objectives 1) Knowing the teacher's analysis of social studies material that has the potential to cultivate socially caring characters; 2) Knowing that the teacher instills a socially caring character in social studies learning; 3) Knowing the teacher's evaluation of the inculcation of social care character values. This study uses a descriptive qualitative approach. The data validation technique uses triangulation. The data analysis technique uses interactive analysis of Miles and Huberman's data. The results of the study show that material that can foster students' caring attitudes is material related to history, sociology and geography which is then applied in everyday life. The teacher's way of instilling a socially caring character is by approaching students who have a problem in learning. The evaluation carried out by social studies teachers in instilling socially caring characters in MTs is through affective, cognitive and psychomotor assessments.</em></p> <p>Permasalahan di MTs Al Asror ialah kurangnya rasa kepedulian siswa terhadap pembelajaran. Sikap ketidakpedulian siswa juga muncul sebagai akibat dari masa peralihan jenjang sedolah dasar ke sekolah menengah. Tujuan penelitian 1) Mengetahui analisis guru terhadap materi IPS yang potensial untuk penanaman karakter peduli sosial; 2) Mengetahui guru menanamkan karakter peduli sosial dalam pembelajaran IPS; 3) Mengetahui evaluasi guru terhadap penanaman nilai karakter peduli sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desktiptif. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi yang dapat menumbuhkan sikap kepedulian siswa ialah materi yang berkaitan dengan sejarah, sosiologi dan geografi yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Cara guru dalam menanamkan karakter peduli sosial yakni dengan mendekati siswa yang memiliki suatu permasalahan dalam pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan oleh guru IPS dalam penanaman karakter peduli sosial di MTs ialah melalui penilaian baik secara afektif, kognitif dan psikomotor.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/71371 BENTUK KEKERASAN VERBAL ANTARSISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN UPAYA PENCEGAHAN DARI GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Studi Kasus SMP Negeri 3 Kaloran) 2024-08-08T10:22:45+07:00 Raelesta setiyaningrum [email protected] Puji Lestari [email protected] <p><em>Verbal violence is one form of violence that often occurs in the school environment. Students have the right to get protection from unpleasant actions that interfere with their learning process at school so efforts are needed to prevent verbal violence by the school. The purpose of this research: (1) to analyze the forms of verbal violence between students that occur at SMP Negeri 3 Kaloran; (2) to analyze efforts to prevent verbal violence between students by Social Science teachers. This research uses qualitative methods with a case study approach. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. Data validity techniques in this study use source triangulation and techniques with data analysis consisting of data reduction, data presentation and conclusions. The results showed that: (1) The forms of verbal violence that occurred between students at SMP Negeri 3 Kaloran were in the form of yelling, cursing, giving nicknames or labeling, degrading or harassing abilities, insulting, accusing, and</em> <em>threatening, ignore; (2) Efforts to prevent verbal violence at SMP Negeri Kaloran include efforts to cultivate good behavior habits, making persuasion advertisements providing positive criticism, guidance or coaching, providing information through socialization and counseling, and collaboration with other parties.<br></em></p> <p>Kekerasan verbal merupakan salah satu bentuk kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Siswa berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan tidak menyenangkan yang mengganggu proses belajarnya di sekolah sehingga diperlukan upaya pencegahan tindak kekerasan verbal oleh pihak sekolah. Tujuan dari penelitin ini ialah: (1) Menganalisis bentuk-bentuk kekerasan verbal antarsiswa yang terjadi di SMP Negeri 3 Kaloran; (2) Menganalisis upaya pencegahan tindak kekerasan verbal antarsiswa dari guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulaitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber serta teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk kekerasan verbal yang terjadi antarsiswa di SMP Negeri 3 Kaloran ialah berupa membentak, memaki, memberi julukan atau melabel, merendahkan atau melecehkan kemampuan, menghina, menuduh, dan mengancam, mengabaikan.; (2) Upaya pencegahan tindak kekerasan verbal antarsiswa oleh guru IPS meliputi upaya penanaman kebiasaan berperilaku baik, pembuatan iklan persuasi, pemberian kritik yang positif, bimbingan atau pembinaan, pemberian informasi, kolaborasi dengan pihak lain.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/76304 PENGARUH PENERAPAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IX 2024-08-08T10:22:46+07:00 Afidatul Azizah [email protected] Rudi Salam [email protected] <p><em>Learning must be able to provide provisions for students to think critically, logically, analytically, systematically and creatively. To provide provisions for students, social studies learning is needed that is innovative, interesting and fun for students so that social studies subjects are not considered as bad subjects. rote and boring which will impact students' interest and learning outcomes in social science subjects. Learning outcomes are changes in behavior that occur after following the teaching and learning process in accordance with educational objectives. Based on observations, social studies learning at SMP Ma'arif NU 03 Jatinegara Tegal Regency still uses the lecture and question and answer method, occasionally using PowerPoint. Even though there is a variety of students, there are still many who are passive and bored in monotonous learning so that learning outcomes in social studies learning are still relatively low. Based on the results of research and data analysis, there is an influence of the application of the role playing method on the learning outcomes of class IX students in social studies subjects on natural conditions of countries in the world.</em></p> <p>Pembelajaran harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk berfikir kritis, logis, analisis, sistematis, dan kreatif, untuk memberikan bekal kepada peserta didik maka diperlukan pembelajaran IPS yang inovatif, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik agar mata pelajaran IPS tidak dianggap sebagai mata pelajaran yang hafalan dan membosankan yang akan berimbas pada minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Berdasarkan hasil observasi bahwa pembelajaran IPS di SMP Ma’arif NU 03 Jatinegara Kabupaten Tegal masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sesekali menggunakan powerpoint. Meskipun bervariasi peserta didik masih banyak yang pasif dan bosan dalam pembelajaran yang monoton sehingga hasil belajar dalam pembelajaran IPS masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data terdapat pengaruh penerapan metode role playing terhadap hasil belajar peserta didik kelas IX pada mata pelajaran IPS materi kondisi alam negara-negara di dunia.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/71829 UPAYA GURU IPS DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 33 SEMARANG 2024-08-08T10:22:48+07:00 Diyah Nisriyana [email protected] Fredy Hermanto [email protected] <p><em>Teachers have a big share in developing students' social skills through learning in the classroom because teachers act as learning designers, managers, and assessors of student. The importance of students' social skills in social science learning requires the teacher to make efforts that focus on developing students' social skills in order to realise the objectives of social science learning. Therefore, this study discusses the efforts of the teacher in developing students' social skills in social science learning including the process of developing social skills and inhibiting factors in developing social skills at SMP Negeri 33 Semarang. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of this study are: (1) The efforts made by social science teachers in developing social skills of students in the aspect of peer relations, academic behavior, and self management is done on the implementation of social science learning that include preliminary, core, closing activities. (2) The obstacles faced by social science teachers including: lack of concern for students, students are not fully focused on the materials, minimal support facilities, and lack of responsibility of students in completing tasks.</em></p> <p>Guru memiliki andil yang besar dalam mengembangkan keterampilan sosial melalui pembelajaran di kelas karena guru berperan sebagai perancang, pengelola, dan evaluator. Pentingnya keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS mengharuskan guru IPS melakukan upaya pengembangan keterampilan sosial demi mewujudkan tujuan pembelajaran IPS. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang upaya guru IPS dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS meliputi proses pengembangan keterampilan sosial dan faktor penghambat pengembangan keterampilan sosial di SMP Negeri 33 Semarang. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Upaya yang dilakukan guru IPS dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa pada aspek hubungan teman sebaya, keterampilan akademik, dan manajemen diri yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran IPS yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. (2) Adapun kendala yang dihadapi guru IPS, diantaranya yaitu: kurangnya kepedulian siswa, siswa belum sepenuhnya fokus pada materi, kurangnya fasilitas penunjang belajar, serta kurangnya tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/69166 PEMANFAATAN SITUS PETUNGKRIYONO PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENAMBAH LITERASI SEJARAH LOKAL DI SMP NEGERI 1 PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN 2024-08-08T10:22:49+07:00 Lia Wijayanti [email protected] Aisyah Nur Sayidatun Nisa [email protected] <p><em>The results of the PISA study in 2018 showed that the reading ability of the Indonesian people </em><br><em>ranks 74th out of 70 countries in the world, the government launched the National Literacy </em><br><em>Movement program as an effort to foster a reading culture in the education sector, the existence of </em><br><em>the gedong site and the nagapertala site in Petungkriyono, Pekalongan Regency are used as IPS </em><br><em>learning resources. This research aims to 1). Knowing how to use the Petungkriyono historical site </em><br><em>strategy in social studies learning to increase local history literacy, 2). Obstacles encountered in </em><br><em>utilizing the Petungkriyono historical heritage site in social studies learning to increase local </em><br><em>history literacy at SMP Negeri 1 Petungkriyono.</em></p> <p>Hasil studi PISA pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kemampuan membaca masyarakat Indonesia menempati urutan 74 dari 70 negara di dunia, pemerintah mencanangkan program Gerakan Literasi Nasional sebagai. Upaya menumbuhkan budaya membaca pada bidang pendidikan, keberadaan situs gedong dan situs nagapertala yang ada di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS. Penelitian ini bertujuan untuk1). Mengetahui bagaimana strategi pemanfaatan situs Sejarah Petungkriyono pada pembelajaran IPS untuk menambah literasi Sejarah lokal, 2). Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan situs peninggalan sejarah Petungkriyono pada pembelajaran IPS untuk menambah literasi Sejarah lokal di SMP Negeri 1 Petungkriyono.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/69853 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG 2024-08-08T10:22:50+07:00 Wiji Dila Lestari [email protected] Asep Ginanjar [email protected] <p><em>The problem that occurs in the learning process at Pringapus 2 Public Middle School is the lack of teacher innovation in applying learning models in the classroom resulting in low social studies learning outcomes for students. The application of the window shopping cooperative learning model is expected to be a solution to improve student learning outcomes. The purpose of this study was to determine the effect of applying the window shopping cooperative learning model to social studies learning outcomes of students. The method used in this study is a quantitative approach to the experimental type Quasi Experiment design. The population of this study, namely class VIII students at SMP Negeri 2 Pringapus, Semarang Regency, with a sampling technique using purposive sampling. Data collection techniques in this study used tests and documentation.</em></p> <p>Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Pringapus adalah kurangnya inovasi guru dalam penerapan model pembelajaran didalam kelas mengakibatkan hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe <em>window shopping</em> diharapkan dapat menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe <em>window shopping</em> terhadap hasil belajar IPS siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif jenis eksperimen <em>Quasi Eksperiment design</em>. Populasi penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Pringapus Kabupaten Semarang dengan teknik sampling menggunakan <em>purposive sampling</em>. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/70540 UPAYA GURU MENGATASI LEARNING LOSS MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGER 24 SEMARANG 2024-08-08T10:22:51+07:00 Darorie Noor Ubaidillah [email protected] Ferani Mulianingsih [email protected] <p><em>Learning loss is a problem that occurs in learning where the learning achievements and competencies of students are not in accordance with the policies set by the curriculum. When learning loss occurs, students lose knowledge and skills on a small or large scale, both in general and specifically. The Covid-19 pandemic has caused social studies learning at SMP Negeri 24 Semarang to be carried out online from March 2020 to January 2022, resulting in learning loss. The existence of learning loss problems makes social studies teachers try to solve these problems. This study uses a qualitative method with a grounded theory approach. Data collection is done by interview, observation, and documentation. The results of the study show that social studies teachers have made efforts to overcome learning loss. The teacher's efforts include online efforts with prevention efforts, curative efforts, and adaptation efforts supported by government policies. After online learning, social studies teachers also make various efforts including managing face-to-face social studies learning, using various learning strategies, and evaluating learning.</em></p> <p><em>Learning loss</em> merupakan problematika yang terjadi dalam pembelajaran dimana capaian pembelajaran dan kompetensi&nbsp; peserta didik tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Saat terjadi <em>learning loss </em>peserta didik kehilangan pengetahuan dan ketrampilan dalam skala kecil maupun besar, baik secara umum maupun khusus. Pandemi covid-19 menyebabkan pembelajaran IPS di SMP Negeri 24 Semarang dilaksanakan secara daring mulai maret 2020 sampai januari 2022 sehingga mengakibatkan <em>learning loss</em>. Adanya permasalahan <em>learning loss </em>membuat guru IPS berusaha menyelesaikan problematika tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan <em>grounded theory. </em>Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada upaya yang dilakukan oleh guru IPS untuk mengatasi <em>learning loss</em>. Upaya guru tersebut meliputi upaya pada saat daring dengan upaya pencegahan, upaya kuratif, serta upaya adaptasi yang &nbsp;didukung oleh kebijakan pemerintah. Pasca pembelajaran daring guru IPS juga melakukan berbagai upaya diantaranya pengelolaan pembelajaran IPS secara tatap muka, penggunaan berbagai strategi pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/78723 Pemberdayaan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KLAKAHKASIHAN KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI 2024-08-08T10:22:52+07:00 Meista Ajeng Kusuma Wati [email protected] Noviani Achmad Putri [email protected] <p><em>The common good may be based on good economic growth in a region. This statement is inversely proportional to the actual situation in Klakahkasihan Village. This usually happens because the community does not utilize the existing potential of the village, the level of education in the community&nbsp; is still low, and there is no support from the local government. The results of the study showed that the socio-economic situation of the people in Klakahkasihan village has not yet improved due to the low level of education. This statement is based on the 2021 Monograph Data of&nbsp; Klakahkasihan Village, which shows that up to 1,869 residents of Klakahkasihan Village have only received education up to the end of primary school, and other factors are welfare. It has been with. Residents of Klakahkasihan village, where living conditions have not yet been improved. Therefore, the local government has taken steps to address these economic problems by strengthening the community through the development of a tourist village in Klakahkasihan village.</em></p> <p>Kesejahteraan masyarakat dapat dilatar belakangi oleh adanya pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu wilayah. Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan kondisi faktual yang ada di Desa Klakahkasihan, hal ini biasanya terjadi karena masyarakat kurang memanfaatkan potensi desa yang ada, pendidikan masyarakat yang masih rendah dan tidak adanya dukungan dari pemerintah setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Klakahkasihan masih belum membaik di karenakan masih rendahnya tingkat pendidikan, pernyataan tersebut dapat dilihat dari data monografi Desa Klakahkasihan Tahun 2021 bahwa sebanyak 1.869 warga Desa Klakahkasihan hanya mengenyam pendidikan hingga tamat SD saja sedangkan faktor lainnya yaitu kesejahteraan warga masyarakat Desa Klakahkasihan yang masih kurang membaik dari segi tempat tinggal. Maka dari itu, Pemerintah daerah mengambil langkah dalam penanganan masalah perekonomian tersebut melalui pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Desa Wisata di Desa Klakahhkasihan. Harapan dari adanya program Desa Wisata tersebut adalah masyarakat mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa melalui UMKM.</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unnes.ac.id/sju/sosiolium/article/view/72799 PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP NEGERI 1 BANDUNGAN 2024-08-08T10:22:54+07:00 Ruli Andriyanto [email protected] Khoirul Anwar [email protected] <p><em>The role of the teacher in increasing students' social studies learning motivation, especially in social </em><em>studies subjects at SMP Negeri 1 Bandungan is very important and can be used as a reference for finding solutions to learning problems as well as teachers can provide various ways of learning in the form of strategies and methods or learning models. The results showed that: (1) social studies teachers act as mentors, educators, parents, facilitators in increasing students' learning motivation,(</em><em>2) students feel happy and not bored because using various learning models can make the atmosphere more lively and interesting. Students become more understanding because using various kinds of learning models can help students to be able to accept learning material. The learning method used by IPS teachers is the Paikem lecture method, group discussions, and question and answer, (3) the obstacles experienced by IPS teachers are low parental support, low student enthusiasm, less intense communication between parents, teachers, and students, and the lack of school facilities. Efforts made are increasing intense communication, home visits, collaboration with counseling institutions, approaches and attention.</em></p> <p>Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar IPS peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Bandungan sangatlah penting dan dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi dalam permasalahan pembelajaran juga guru dapat memberikan cara pembelajaran yang berpariatif berupa strategi dan metode atau model pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru IPS berperan sebagai pembimbing, pendidik, orang tua, fasilitator dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (2) Peserta didik merasa senang dan tidak bosan karena dengan menggunakan berbagai model pembelajaran dapat membuat suasana menjadi lebih hidup dan menarik. Peserta didik menjadi lebih paham karena dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran dapat membantu siswa untuk dapat menerima materi pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru IPS ialah metode ceramah Paikem, diskusi kelompok, dan tanya jawab, (3) hambatan yang dialami oleh guru IPS yaitu dukungan orang tua rendah, semangat peserta didik yang rendah, komunikasi yang kurang intens antara orang tua, guru, dan peserta didik, dan kurangnya fasilitas sekolah. Upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan komunikasi yang intens, home visit, kerjasama dengan lembaga konseling, pendekatan dan perhatian.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-10-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement##