Susu Kacang Tanah Efektif Menurunkan Berat Badan dan Kadar Glukosa Darah Remaja Putri Overweight
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Prevalensi obesitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada kelompok umur 13 – 15 tahun sebesar 2,6% dan DIY masuk dalam 15 provinsi dengan prevalensi obesitas yang tinggi. Kasus overweight bahkan obesitas pada remaja dikarenakan konsumsi makanan rendah serat, tinggi energi, natrium dan gula serta kurang aktivitas fisik. Kacang tanah merupakan salah satu contoh makanan yang mengandung tinggi serat dengan energi rendah. Penelitian ini bertujuan enganalisis pengaruh pemberian susu kacang tanah terhadap berat badan dan kadar glukosa darah. Jenis penelitian adalah quasy experiment dengan one group pre post test design. Penelitian dilaksanakan di SMAN 6 dan SMAN 9 Yogyakarta dengan melibatkan 16 subyek. Pengambilan subyek menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi berjenis kelamin perempuan, usia 15-18 tahun dengan IMT/U >+1 SD dan bersedia mengikuti penelitian. Data dianalisis menggunakan paired t test. Berat badan dan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan adanya penurunan masing- masing sebesar 0,69 kg dan 0,94 mg/dl. Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah intervensi susu kacang tanah selama empat belas hari (p=0,016) tetapi untuk kadar glukosa darah menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah intervensi susu kacang tanah (p=0,654). Ada perbedaan signifikan berat badan sebelum dan sesudah intervensi.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
FAOSTAT. 2009. Statistical data of food balance sheet. www.fao.org.
Garry E, Fraser. 1999. Nut Comsumption, Lipids, and Risk of a Coronary Event. Clin. Cardiol. 22; (Suppl. III), III-11-III-15.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC, 917-918.
Kaban, S. 2007. Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Sibolga Tahun 2005. Majalah Kedokteran Nusantara. 4(2).
Mustikaningsih D, Hartini TNS, Huda N. 2015. Persepsi tentang Fast Food dan Frekuensi Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Risiko Terjadinya Obesitas pada Remaja di Kota Yogyakarta. Yogyakata : Jurnal Nutrisia, 17(2): 58-64.
Nishizawa Y, Morii H, Durlach J. 2007. New Perspective in Mg Research Nutrition and Health. 213-223: http://www.springer.com/978-1-84628-388-8.
Nuris D. 2011. Aneka Manfaat Kulit Buah dan Sayuran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Purnawati, I. 2009. Prevalensi Obesitas di Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Putri THD dan Enny P. 2014. Pengaruh Pemberian Kacang Tanah Kukus (Arachis hypogeae L) Terhadap Kadar Glukosa Darah Posprandial pada Perempuan Overweght dan Obesitas. Semarang: Journal of Nutrition College; 3(1).
Rimbawan, Siagian A. 2004. Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih Pangan yang Menyehatkan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sari DA. 2014. Hubungan Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food dan Aktifitas Fisikn dengan Kejadian Overweight pada Siswa SMP AL Islam 1 Surakarta. Skripsi Program Studi Ilmu Gizi S1. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Serquiz AC, Satiro DSP, Lima VCO, Rocha LRM, Oliveria CN, Sampaio TBM, Carneiro MAA, Machado RJA, Santos EA, Uchoa AF, Morais AHA. 2016. The Effect of a High Calorie Diet Containing a Peanut Candy on Weight Loss. Internasional Food Reseach Journal 23(1): 248-156
Soegih RR, Wiramihardja KK. 2009. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: Sagung Seto
Velcu L, dan Cottam DR. 2008. Fiber and Obesity. Dalam K. Keller (Ed). Encyclopedia of Obesity. UK : Sage Publication Inc.
Widowati SBAS, Santosa dan Astawan. 2008. Karakterisasi Mutu dan Pengaruh Proses Pratanak terhadap Indeks Glikemik Berbagai Varietas Beras Indonesia untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Ketahanan Pangan. Laporan Hasil Penelitian Riset Insentif. BB Litbang Pascapanen.
Witasari, dkk. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan Karbohidrat dan Serat dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi;10(2).
World Health Organization (WHO). 2014. Prevalence Obesity and Overweight. Diakses pada 20 November 2017. Dari http://www.who.Int/growthref /who.bmi.for.age/enhtml.