Pengaruh Edukasi Pencegahan Anemia dengan Metode Kombinasi Ceramah dan Team Game Tournament pada Remaja Putri
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Anemia merupakan keadaan dimana jumlah kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah berada di bawah normal. Remaja putri beresiko mengalami anemia defisiensi zat besi. Edukasi pengetahuan gizi dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan mencegah anemia pada remaja putri. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental pre-post test. Subyek penelitian sebanyak 58 remaja putri SMA N 2 Semarang yang dipilih secara simple random sampling. Edukasi gizi dengan menggunakan metode kombinasi antara ceramah dan Team Game Tournament (TGT). TGT adalah jenis tipe pembelajaran kooperatif yang tiap kelompok belajar beranggotakan 5 hingga 6 orang. Pengetahuan terkait anemia dan gizi diukur dengan kuesioner yang telah teruji reliablitasnya. Kadar hemoglobin diukur menggunakan alat hemoglobinometer digital (Easy Touch). Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Rerata status IMT 20,80±3,42 kg/m2 dan rerata kadar Hb 13,28±2,52 g/dL. Edukasi pencegahan anemia pada remaja putri dengan menggunakan metode kombinasi ceramah dan TGT dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 36,1 %. Metode kombinasi ceramah dan TGT efektif untuk kegiatan edukasi gizi.
Kata Kunci : anemia, remaja putri, pengetahuan, team game tournament
ABSTRACT
Anemia is a condition in which the amount of hemoglobin (Hb) in the blood is below normal. Adolescent girls are at risk of iron-deficiency anemia. Nutrition education can increase nutrition knowledge and prevent anemia in adolescent girls. The design of this study uses a quasi-experimental pre-post test. The subjects of the study were 58 teenagers of SMA N 2 Semarang who were selected by simple random sampling. Nutrition education using the combination method between discourse and Team Game Tournament (TGT). TGT is a type of cooperative learning that each study group consists of 5 to 6 people. Knowledge related to anemia and nutrition is measured by a questionnaire that has been tested for reliability. Hemoglobin levels are measured using a digital hemoglobinometer (Easy Touch). Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the Chi-square test. The average IMT status was 20.80 ± 3.42 kg / m2 and the average Hb level was 13.28 ± 2.52 g / dL. Education for the prevention of anemia in adolescent girls using a combination of discourse and TGT methods can increase knowledge by 36.1%. The method of combination of discourse and TGT is effective for nutrition education programmes.
Key words : anemia, adolescent girls, knowledge, team game tournament
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Balci YI, Karabulut A, Gürses D, Çövüt IE. (2012). Prevalence and Risk Factors of Anemia among Adolescents in Denizli, Turkey. Iran J Pediatr, 22 (1): 77-81.
Beck, K. L. (2016). Encyclopedia of Food and Health: Anemia Prevention and Dietary Strategies. Oxford: Elsevier.
Chyntia Almaratus Sholicha, Lailatul Muniroh. (2019). Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C, dan Pola Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMAN 1 Manyar Gresik. Media Gizi Indonesia, 14 (2): 147-153.
Dewi Shinta, Wahyu Rochdiat M., Sukmawati. (2019). Hubungan Kadar Hemoglobin dan Lingkar Lengan Atas dengan Nilai Hasil Belajar pada Mahasiswi Prodi S1 Ilmu Gizi Angkatan 2014 Universitas Respati Yogyakarta. Placentum Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 7 (2): 24-33.
Divakaran, B., Muttapillymyalil, J., Sreedharan, J., & Shalini, K. (2010). Lifestyle risk factors of noncommunicable diseases: awareness among school children. Indian Journal of Cancer, 47(5): 9-13.
Direktur Bina Gizi. (2015). Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010-2014. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Elhassan, M. R., Gamal, H. E., & Mohammed, G. S. (2013). Nutrition knowledge attitude and practices among students of Ahfad University for women. Indian Journal of Scientific Research, 4(1): 25-34.
Ely Eko Agustina , Budi Laksono, Dyah Rini Indriyanti. (2017). Determinan Risiko Kejadian Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Kebumen. Public Health Perspective Journal, 2 (1) : 26 – 33.
Gama Putra Danu Sohibien, Risni Jualeni Yuhan. (2019). Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia. Jurnal Apikasi Statistika dan Komputasi Statistik, 11 (1): 1-14.
Guspita, Helpia. (2017). Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah tentang HIV/AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMK Tritech Informatika dan SMK Namira Tech Nusantara Medan Tahun 2016. Jurnal Ilman, 5 (1): 33-40.
Heaney, S., O’Connor, H., Michael, S., Gifford, J., & Naughton, G. (2011). Nutrition Knowledge in Athletes: A Systematic Review. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, 21(3): 248–261.
Hesti Permata Sari, Yovita Puri Subardjo, Ibnu Zaki. (2018). Nutrition Education, Hemoglobin Levels, and Nutrition Knowledge of Adolescent Girls in Banyumas District. Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics, 6(3): 107-112.
Hibatullah Imanuna, Hasan Aroni, Ibnu Fajar.(2020). Penyuluhan Anemia Gizi Besi Menggunakan Media Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Siswi SMAN 7 Malang. Jurnal Nutriture, 1 (1): 1-8.
Hurrell, R., & Egli, I. (2010). Iron bioavailability and dietary reference values. The American Journal of Clinical Nutrition, 91 (5): 1461S–1467S.
Ila Fadila, Heny Kurniawati. (2018). Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Puteri sebagai Pilar Menuju Peningkatan Kesehatan Ibu. Prosiding SEMNAS.
Junengsih,J, Yuliasari, Y. (2017). Hubungan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMU 98 di Jakarta Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 5 (1), 55-65.
Karina Janneta Sukarno, Sylvia R, Marunduh Damajanty H. C. (2016). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Kedokteran Klinik (JKK), 1(1): 1-7.
Kemenkes, (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan. Diakses Melalui https://e-koren.bkkbn.go.id/wpcontent/uploads/2018/10/laporansdki-2017-remaja.pdf
Kumar, S., Anukiruthika, T., Dutta, S., Kashyap, A. V., Moses, J. A., and Anandharamakrishnan, C. (2020). Iron deficiency anemia: A comprehensive review on iron absorption, bioavailability and emerging food fortification approaches. Trends in Food Science &Technology, 99: 58-75.
Mardiaturrahmah, Anjarwati. (2020). Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada Ibu Hamil dengan Anemia . Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 16 (1): 34-43.
Marwan O. Jalambo, Razinah Sharif, Ihab A. Naser, Norimah A. Karim. (2017).Improvement in Knowledge, Attitude and Practice of Iron Deficiency Anaemia among Iron-Deficient Female Adolescents after Nutritional Educational Intervention. Global Journal of Health Science, 9( 7): 15-23.
Means, Robert T. (2020). Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia: Implications and Impact in Pregnancy, Fetal Development, and Early Childhood Parameters. Nutrients, 12 (2): 447.
Niswatul Hurri ,I Nyoman Adiyasa ,Yuli Laraeni. (2019). Penyuluhan Teams Games Tournament (TGT) terhadap Meningkatnya Pengetahuan Gizi Seimbang pada Remaja. Jurnal Gizi Prima, 4(1): 8-15.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Pareek P, Hafiz A.(2015). A Study on Anemia Related Knowledge Among Adolescent Girls. International Journal of Nutrition and FoodSciences, 4(3): 273-276.
Pratiwi, E. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia Remaja pada Siswi MTS Ciwadan Cilegon Banten. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta .
Priyanka, P., and Asfia, H. (2015). A Study on Anemia Related Knowledge Among Adolescent Girls. International Journal of Nutrition and Food Sciences, 4(3), 273-276.
Pudiastuti, R, D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwatiningtyas, KD. (2011). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang. Skripsi. Semarang: Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Roszanadia, R., and Norazmir, M. (2011). Knowledge, Attitude and Practice on Healthy Eating ainong Special Needs Boarding School Students. International Journal of Dairy Science, 6(5): 1-9.
Rukiyah dan Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: TIM.
Shinta Fransiske Simanungkalit, Oster Suriani Simarmata. (2019). Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Remaja Putri yang Berhubungan sengan Status Anemia. Buletin Penelitian Kesehatan, 47 (3):175-182.
Spendlove, J. K., Heaney, S. E., Gifford, J. A., Prvan, T., Denyer, G. S., and O’Connor, H. T. (2012). Evaluation of general nutrition knowledge in elite Australian athletes. British Journal of Nutrition, 107 (12): 1871-1880.
Yusoff H, Wan Daud WN, Ahmad Z. (2012). Nutrition Education and Knowledge, Attitude and Hemoglobin Status Of Malaysian Adolescents. The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine Public Health, 43 (1). 192-200.
Wahyuni Azhari Febrina, (2015). Hubungan Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dengan Perilaku Mencegah Anemia pada Remaja Putri Kelas XI di SMA N 2 Wates. Skripsi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
WHO. (2011). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Vitamin and Mineral Nutrition Information System. Geneva, World Health Organization, (WHO/NMH/NHD/MNM/11.1)