Struktur Dramatik Lakon Parikesit Dadi Ratu oleh Ki Enthus Susmono
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Lakon Parikesit Dadi Ratu yang ditampikan oleh Ki Enthus Susmono mengisahkan tentang proses pelantikan Parikesit. Kelebihan dari lakon ini adalah inovasi unsur garap dalam pakeliran mulai dari lakon, teknik penyajian tokoh, iringan, dan properti yang digunakan telah disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, sehingga lakon ini menarik untuk diteliti. Permasalahan yang muncul dalam penelitan ini adalah bagaimana struktur dramatik lakon Parikesit Dadi Ratu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur dramatik yang terdapat dalam lakon Parikesit Dadi Ratu. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan metode struktural. Metode struktural dipandang sebagai pendekatan penelitian yang menganalisis unsur-unsur pembangun struktur dalam karya sastra. Pengumpulan data menggunakan teknik catat, karena data dalam penelitian ini berupa rekaman video. Hasil penelitian ini berupa strutur dramatik yang meliputi alur, tokoh, latar, tema, dan amanat. Saran yang akan disampaikan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan tambahan referensi dalam penelitian mengenai struktur dramatik wayang.
Play called Parikesit Dadi Ratu which is played by Ki Enthus Susmono tells about the process of Parikesit induction. The excess of this play is innovation of element of the work in the show such as the play itself, the technique of figures displaying, the music, and the properties which are used have been associated to the development of the society, so that it makes this play becomes interesting to analyze. A problem which is raising in this study is how the dramatic structure of Parikesit Dadi Ratu described. The purpose of the study is to describe the dramatic structure of the play called Parikesit Dadi Ratu. This study uses objective approach with structural method. Structural method is taken as an approach to a study to analyze the elements which are building a structure in a literary work. The data collecting, uses inventorying technique, because the data are in form of video recording. The result of the study is the dramatic structure of the work includes plot, characters, setting, theme, and message. Suggestion to deliver is a hope that this study can be a guidance and reference to be added in the future analysis toward dramatic structure of wayang.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).