PENIRUAN BAHASA JAWA ANAK USIA BALITA PADA TAHAP PRAOPERASI DI PERUMAHAN BUKIT KENCANA JAYA SEMARANG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Peniruan bahasa jawa merupakan salah satu cara anak di perumahan bukit kencana jaya semarang belajar berbicara menggunakan bahasa jawa. Peniruan bahasa jawa juga bisa menjadi sarana anak tersebut bercakap-cakap dan bergaul dengan orang lain. Peniruan bahasa jawa dilakukan anak pada tahap praoperasi, yaitu tahap ketika anak tidak terikat pada ingatan akan suatu objek, situasi, maupun lingkungan tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsi bentuk dan faktor yang memengaruhi peniruan bahasa jawa anak usia balita pada tahap praoperasi di perumahan bukit kencana jaya. Hasil penelitian ini adalah tuturan bahasa jawa anak balita dan faktor-faktor yang melatarbelakangi peniruan bahasa jawa. Penelitian ini menunjukkan bahwa peniruan bahasa jawa pada anak balita di perumahan bukit kencana jaya dapat dijelaskan berdasarkan aspek perkembangan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Faktor-faktor yang menyebabkan peniruan bahasa jawa pada anak balita di perumahan bukit kencana jaya yaitu 1) perkembangan kognitif anak, 2) perkembangan sosial anak, 3) language acquisition device (lad), 4) urutan perolehan bahasa, 5) kecerdasan, 6) kedisiplinan, 7) urutan kelahiran, 8) status sosial ekonomi, dan 9) diskriminasi.
Imitation of Javanese language is one of the ways children in the Bukit Kencana Jaya Housing Semarang learn to speak using Javanese. Imitation of Javanese language can also be a means for the child to converse and get along with other people. Imitation of Javanese language is carried out by the child at the preoperative stage, which is the stage when the child is not bound to the memory of an object, situation, or certain environment. This study aims to describe the shape and factors that influence the imitation of Javanese language in children under five at the preoperative stage in the Bukit Kencana Jaya housing complex. The results of this study are Javanese language speech of children under five and the factors behind the imitation of Javanese language. This study shows that imitation of Javanese language in children under five in the Bukit Kencana Jaya housing can be explained based on aspects of phonological, morphological, syntactic, semantic, and pragmatic development. Factors that cause imitation of Javanese language in children under five in Bukit Kencana Jaya housing are 1) cognitive development of children, 2) social development of children, 3) language acquisition device (lad), 4) sequence of language acquisition, 5) intelligence, 6) discipline, 7) birth order, 8) socioeconomic status, and 9) discrimination.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).