ISTILAH-ISTILAH PENAMAAN TEMPAT WISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR: KAJIAN ETNOLINGUISTIK
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak tempat wisata. Tempat wisata tersebut berupa wisata alam, sejarah, dan belanja. Penamaan yang digunakan untuk tempat wisata ada hubungannya antara bahasa dan budaya masyarakat Kabupaten Karanganyar. Hubungan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merumuskan masalah (1) bagaimana bentuk satuan bahasa istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar, (2) bagaimana makna leksikal dan makna kultural istilah-istilah tersebut, (3) bagaimana fungsi dari makna tersebut. Adapun tujuan penelitian ini (1) mendeskripsi bentuk satuan bahasa istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar, (2) mendeskripsi makna leksikal dan makna kultural istilah-istilah tersebut, dan (3) mendeskripsi fungsi makna tersebut. Data penelitian ini meliputi data primer yang berupa buku dan dokumen resmi, serta data sekunder yang berupa informasi dari narasumber yang mengetahui tentang tempat wisata di Kabupaten Karanganyar. Teknik yang digunakan yaitu teknik studi pustaka, wawancara, rekam, dan catat. Analisis yang digunakan adalah analisis bahasa struktural dan analisis etnolinguistik terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar. Penelitian menghasilkan (1) bentuk satuan bahasa yang wujudnya berupa frasa nominal simpleks modifikatif dan frasa nominal kompleks modifikatif pada istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar, (2) makna satuan bahasa istilah-istilah tersebut berupa makna leksikal dan makna kultural, dan (3) pola pemikiran masyarakat Kabupaten Karanganyar dalam istilah-istilah penamaan tempat wisata digunakan untuk menyatakan konservasi alam, pelestarian sejarah, ajaran turun temurun, sarana spiritual, penghormatan tokoh masyarakat, status sosial, letak daerah, dan penggunaan teknologi. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penamaan tempat wisata di Kabupaten Karanganyar, serta menjadi acuan untuk penelitian etnolinguistik dengan objek penelitian dalam bidang yang sama maupun berbeda.
Karanganyar Regency is one of the districts that has many tourist attractions. The tourist attractions are in the form of nature, history and shopping. Naming used for tourist attractions has a relationship between the language and culture of the Karanganyar Regency community. This relationship can be proven by the terms used in naming tourist attractions in Karanganyar Regency. This study formulates the problem (1) how the forms of language units are terms used in naming tourist attractions in Kabupaten Karanganyar, (2) how are lexical meanings and the cultural meaning of these terms, (3) how is the function of that meaning. The purpose of this study (1) describes the form of language units the terms used in naming tourist attractions in Karanganyar Regency, (2) describing the lexical meaning and cultural meaning of these terms, and (3) describing the function of the meaning. includes primary data in the form of books and official documents, as well as secondary data in the form of information from informants who know about tourist attractions in Karanganyar Regency. The techniques used are library research techniques, interviews, records, and notes. The analysis used is structural language analysis and ethnolinguistic analysis of the terms used in naming tourist attractions in Karanganyar Regency. The study yields (1) the form of language units in the form of modific simplex nominal phrases and modifiable nominal complex phrases in terms used in naming tourist attractions in Karanganyar Regency, (2) the meaning of language units in terms of lexical meaning and cultural meaning, and (3) thinking patterns of the Karanganyar Regency in terms of naming tourist attractions are used to express nature conservation, historical preservation, hereditary teachings, spiritual means, respect for community leaders, social status, location, and use of technology. The results of this study are expected to increase knowledge about the terms used in naming tourist attractions in Karanganyar Regency, as well as a reference for ethnolinguis research tick with the object of research in the same or different fields.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).