WANDANING RINGGIT WACUCAL DALAM KAJIAN FILOLOGIS

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Candi Asri Dewi

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sajian berupa deskripsi naskah Wandaning Ringgit Wacucal, transliterasi dan suntingan naskah Wandaning Ringgit Wacucal, serta terjemahan teks Wandaning Ringgit Wacucal. Data dan sumber data penelitian ini adalah naskah Wandaning Ringgit Wacucal yang tersimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta. Metode yang digunakan adalah metode naskah tunggal. Terjemahan naskah Wandaning Ringgit Wacucal menggunakan terjemahan bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah Wandaning Ringgit Wacucal merupakan naskah tunggal. Sebelumnya telah dijelaskan naskah Wandaning Ringgit Wacucal merupakan naskah kedua, disebutkan naskah pertama pada katalog Nancy K Florida tersimnpan di Keraton Surakarta. Setelah dilakukan penelusuran naskah yang dimaksudkan tidak ditemukan. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3B Universitas Indonesia juga menyebutkan terdapat naskah dengan keterangan salinan dari dua naskah yang terdapat di Surakarta dengan judul Pratelanipun Wandaning Ringgit Wacucal. Setelah dilakukan penulusuran data dari segi usia yang lebih muda dan kelengkapan yang kurang naskah tersebut tidak digunakan dan tetap menggunakan naskah Wandaning Ringgit Wacucal. Naskah tersebut hanya terdapat di Museum Radya Pustaka Surakarta dengan kode penyimpanan SMP-RP 244, tebal 28 halaman, dituliskan dengan aksara Jawa, menggunakan bahasa Jawa dan ditulis dalam bentuk prosa. Naskah Wandaning Ringgit Wacucal berisi tentang deskripsi bagian-bagian tubuh wayang, mulai dari bentuk wajah, bentuk tubuh, hingga bentuk gelungan. Penelitian ini menghasilkan edisi teks yang sahih menurut kajian filologis.  Aparat kritik disertakan dan teks ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Peneliti menemukan kendala dalam menyajikan naskah Wandaning Ringgit Wacucal di antaranya adalah terdapatnya kata-kata dalam bahasa pewayangan yang sukar untuk diartikan ke bentuk bahasa Indonesia.


 The purpose of this study was a presentation in the form of a description of the Wandaning Ringgit Wacucal manuscript, transliteration and edits of the Wandaning Ringgit Wacucal manuscript, as well as the translation of the Wandaning Ringgit Wacucal text. Data and data sources of this study are Wandaning Ringgit Wacucal manuscripts which are stored in the Radya Library of Surakarta Museum. The method used is a single script method. Translation of the Wandaning Ringgit Wacucal manuscript uses free translation. The results showed that the Wandaning Ringgit Wacucal manuscript was a single text. Previously explained the Wandaning Ringgit Wacucal text was the second manuscript, mentioned the first manuscript in the Nancy K Florida catalog hidden in the Surakarta Palace. After searching the manuscript intended is not found. The Master Catalog of Archipelago Manuscripts Volume 3B Universitas Indonesia also mentions that there is a text with a description of copies of two manuscripts in Surakarta with the title Pratelanipun Wandaning Wacucal Ringgit. After searching the data in terms of younger age and lack of completeness, the manuscript was not used and continued to use the Wandaning Ringgit Wacucal text. The manuscript is only available at the Radya Museum Surakarta Library with a SMP-RP 244 storage code, 28 pages thick, written in Javanese script, using Javanese and written in prose. The Wacucal Ringgit Manuscript contains a description of the body parts of the puppet, starting from the face shape, body shape, to the shape of the coil. This study produced a valid edition of the text according to philological studies. Critical apparatus is included and this text is translated in Indonesian. The researcher found an obstacle in presenting the Wandanucan Ringgit manuscript, including the presence of words in puppet language which are difficult to interpret into Indonesian.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Dewi, C. (2019). WANDANING RINGGIT WACUCAL DALAM KAJIAN FILOLOGIS. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 6(2). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v6i2.29092