BAHASA JAWA DI KABUPATEN BATANG (TATARAN FONOLOGI DAN LEKSIKON)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian bahasa Jawa di Kabupaten Batang adalah untuk mendeskripsikan variasi bahasa Jawa di Kabupaten Batang dalam tataran fonologi dan leksikon dan untuk memetakan variasi bahasa Jawa di Kabupaten Batang dalam tataran fonologi dan leksikon. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis berupa pendekatan dialektologi dan pendekatan metodologis berupa pendekatan sinkronis. Data penelitian ini berupa tuturan lisan bahasa Jawa yang dipakai oleh penutur dan penduduk asli Kabupaten Batang. Berdasarkan analisis data, pada tataran fonologi ditemukan variasi berupa perubahan bunyi dan pola suku kata. Dalam perubahan bunyi, ditemukan variasi bebas meliputi perubahan bunyi vokal pada suku kata pertama, perubahan bunyi vokal pada suku kata kedua, perubahan bunyi vokal pada suku kata pertama dan kedua, penggantian konsonan pada kosa kata pertama, dan penggantian konsonan pada suku kata kedua. Ditemukan penambahan bunyi, meliputi protesis dan paragog. Ditemukan pula pengurangan bunyi, meliputi aferesis dan sinkop. Di samping itu, juga ditemukan pergeseran bunyi, meliputi disimilasi. Dalam pola suku kata ditemukan 9 pola, meliputi V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK, KVKK, KKKV, dan KKKVK. Pada tataran leksikon ditemukan variasi bahasa yang diduga khas di titik pengamatan jika dibandingkan dengan bahasa Jawa baku. Selain itu, bentuk leksikon yang ditemukan mengandung gejala kebahasaan di antaranya gejala onomasiologis dan semasiologis. Gejala onomasiologis ditemukan bentuk leksikon pada kata kerja, kata benda, kata sifat, kata ganti, kata sambung, dan kata tugas. Gejala semasiologis terdapat pada leksikon wit [wIt], kayu [kayu], sronggot [srɔŋgÉ”t], bojo [bojo], anyes [añəs] dan enyis [eñis], seger [sÉ™gÉ™r], belok [bÉ™lÉ”?], mori [mÉ”ri], alas [alas], sedhot [sÉ™á¸É”t], serot [sÉ™rÉ”t], koli [kÉ”li], arep [arÉ™p], marai [marai].
Â
Research in Batang Java language is Java language to describe variation in Batang in the level phonology and the lexicon and to map variations in the Java language level , Batang in phonology and lexicon . This study uses a theoretical approach to dialectology approach and methodological approaches a synchronous approach . The source of this study in the form of verbal utterances Java language spoken by native speakers in Batang. Based on analysis , at the level of phonological variation is found in the form of changes in sound and syllable patterns . In a change of sound , found free variation include changes in vowel sounds on the first syllable , vowel change on the second syllable , vowel changes in the first and second syllable , consonant replacements in the first vocabulary , and replacement of consonant on the second syllable . Found addition of sound , covering protesis and paragog . Also found noise reduction , include aferesis and syncope. in addition , also found a shift in sound , covering dissimilation . In syllable patterns found 9 patterns , including V , VK , KV , KVK , KKV , KKVK , KVKK , KKKV , and KKKVK . At the level of the lexicon of language variation allegedly found in a typical observation points when compared to the standard Java language . In addition, the shape of which was found to contain lexicon linguistic symptoms of which are symptoms onomasiologis and semasiologis . Onomasiologis symptoms found in the lexicon of verb forms , nouns , adjectives , pronouns , conjunctions , and said duty . Semasiologis symptoms found in the lexicon wit [wIt], kayu [kayu], sronggot [srɔŋgÉ”t], bojo [bojo], anyes [añəs] dan enyis [eñis], seger [sÉ™gÉ™r], belok [bÉ™lÉ”?], mori [mÉ”ri], alas [alas], sedhot [sÉ™á¸É”t], serot [sÉ™rÉ”t], koli [kÉ”li], arep [arÉ™p], marai [marai].
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).
References
Aline, Titin. 2004. Pemetaan Bahasa Jawa Dialek [O] dan Dialek [É”] di Kabupaten Pemalang (Kajian Geografi Dialek). Skripsi. Semarang: Unnes.
Chaer, A dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Heeringa, Wilbert dan John Nerbonne. 2002. Dialect Areas and Dialect Continua. www.springer.com. Diunduh pada Jumat, 18 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB.
Larasati, Kurnia. 2012. Bahasa Jawa di Kabupaten Kendal (Deskripsi Tataran Fonologi dan Leksikon). Skripsi. Semarang: Unnes.
Romdonah. 2000. Perbedaan Bahasa Jawa Dialek Weleri dengan Bahasa Jawa Baku (Aspek Fonologi dan Aspek Morfologi). Skripsi. Semarang: Unnes.