PERMAINAN BAHASA DALAM BAHASA JAWA SEBAGAI WAHANA KRITIK SOSIAL
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Permainan bahasa merupakan hasil olahan rasa para penciptanya mengenai hal-hal tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsi bentuk permainan bahasa yang dimanfaatkan sebagai wahana kritik sosial dan mendeskripsi fungsi masing-masing permainan bahasa yang dimanfaatkan sebagai wahana kritik sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiopragmatis, sedangkan pendekatan metodologis dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pernainan bahasa dalam bahasa Jawa sebagai wahana kritik sosial adalah sebagai berikut. 1) Bentuk permainan bahasa dalam bahasa Jawa sebagai wahana kritik sosial meliputi bentuk abreviasi atau singkatan, akronim, permainan bunyi, dan antonimi. 2) Fungsi permainan bahasa dalam bahasa Jawa sebagai wahana kritik sosial meliputi fungsi mengkritik, mengejek, memerintah, peringatan, sindiran, menyampaikan informasi, menghibur, dan mengungkapkan perasaan. Saran yang dapat diberikan yaitu pembahasan mengenai permainan bahasa dalam bahasa Jawa sebagai wahana kritik sosial dapat dilakukan lebih mendalam lagi. Oleh karena itu, diharapkan adanya peneliti lain untuk meneliti mengenai permainan bahasa dalam bahasa Jawa sebagai wahana kritik sosial pada berbagai aspek.
Â
Language play is the manner of speaker about certain cases. the research is aimed to describe the form of language play and the function of language play that used to social critics. The approach that is used is theoretical and methodological approach. The theoretical approach that is used is sosiopragmatic approach, while the methodological approach is descriptive qualitative approach. The result of the research shows that 1) the form of language play in Javanese language as social critics cover by abbreviation or singkatan, acronym, sound play, and antonym 2) the function of language play in Javanese language is to social critics cover by criticizing, derisiving, reigning, commemoration, satire, giving information, amusing, and giving expression. The suggestion is the research of language play as social critic can be doing deeper. Because of that, hoped another researcher research about language play in Javanese language as social critic in many aspects.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).
References
Wijana, I Dewa Putu. 2000. Angka, Bilangan, dan Huruf dalam Permainan Bahasa. Humaniora Universitas Gadjah Mada. Diunduh di http://jurnal.ugm.ac.id pada pukul 13.58 WIB.
Wijana, I Dewa Putu. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wijana, I Dewa Putu. 2013. Gadjah Mada Bercanda, Humor Dosen UGM: Sebuah Kajian Sosiopragmatik. Program Studi S2 Linguistik Universitas Gadjah Mada, 21-37.