Pemaknaan Motif Truntum Batik Surakarta: Kajian Semiotik Charles W. Morris
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Batik is an artistic culture inherited from the ancestors of the Indonesian people which has noble values, has become the pride of the Javanese. This paper describes the meaning of the Surakarta batik Truntum motif in the semiotic study of Charles W. Morris and Frued's psychoanalytic analysis. Morris semantics are used to find the meaning behind the Surakarta batik Truntum motif: Tanjung flower motifs, stars, gurdho (garuda), rhombuses, and colors. Meanwhile, Freud's id is applied to the meaning of sexual desire for the perpetrator in the process of creating motives. The methodology used is multidisciplinary, combining historical approaches, semiotics, and cultural studies. The results of the analysis show that Trumtum batik as a noble art has crossed a long time and has a dialectic with cultural developments. The Trumtum motif is a unification of symbols which are interpreted in spiritual syncretism. Ratu Kencana (Beruk) in lamenting loneliness, sadness, and loneliness manifests itself through the distribution of 'id' and 'sublime' into Truntum batik art.
Keywords: Truntum Motif, Meaning, Semiotics, Morris, Culture
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Untuk dapat diterima dan diterbitkan oleh Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, penulis yang mengirimkan naskah artikel harus menyelesaikan semua tahapan review. Dengan mengirimkan naskah, penulis menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel yang diterima diserahkan kepada Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa selaku penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa mempertahankan hak publish atas artikel yang diterbitkan.
- Penulis diperbolehkan menyebarluaskan artikel yang telah diterbitkan dengan membagikan link/DOI artikel di Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa]. penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.
- Pengguna/penggunaan publik dari situs web ini akan dilisensikan ke CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-ShareAlike).