MENINGKATKAN NILAI AFEKTIF DAN HASIL BELAJAR MATERI NATURAL PHENOMENA MELALUI MODEL SCIENTIFIC INQUIRY

  • Aprilia Indra Kartika Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
  • Krispinus Kedati Pukan Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
  • Dewi Mustikaningtyas Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia

Abstract

Application measures of inquiry conducted by teachers who do not meet the basic standards, so that students have trouble doing scientific work skills well. Teachers had not found the right method for learning the material Natural Phenomena. In addition, teachers do not monitor students' affective value in a sustainable manner, while the affective value determines the success of student learning. This study aimed to analyze the application of scientific inquiry teaching model can improve student affective value and learning outcomes class VII in SMP N 2 Semarang. This research was classroom action research which consisted of 3 cycles of learning. The sample in this research were class VII D and VII E. Results of the analysis of students' affective learning value showed the average scientific interests and attitudes of students  in learning increases in each cycle. Average learning outcomes student of class VII D and VII E on the first cycle of 46,32; second cycle of 49,63; and the third cycle 82,81. Conclusions from this research was the application of scientific inquiry teaching model can increase the value of affective and cognitive learning outcomes matter Natural Phenomena class VII D and E in the Junior High School 2 Semarang

 

Penerapan langkah-langkah inkuiri yang dilakukan oleh guru tidak memenuhi standar yang baku, sehingga siswa kesulitan melakukan ketrampilan bekerja ilmiah dengan baik. Guru belum menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran materi Natural Phenomena. Selain itu, guru belum memantau nilai afektif siswa secara berkelanjutan, sedangkan nilai afektif menentukan keberhasilan belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah analisis penerapan model pembelajaran scientific inquiry untuk meningkatkan kemampuan afektif dan hasil belajar siswa kelas VII di SMP N 2 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan kolaborasi antara guru dengan mahasiswa yang terdiri dari 3 siklus pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII D dan VII E. Hasil analisis nilai afektif siswa terhadap pembelajaran menunjukkan rata-rata minat dan sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran meningkat di setiap siklusnya. Rata-rata hasil belajar siswa kelas VII D dan VII E pada siklus I sebesar 46,32; siklus II 49,63; dan siklus III 82,81.  Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran scientific inquiry dapat meningkatkan nilai afektif dan hasil belajar kognitif materi Natural Phenomena siswa kelas VII D dan E di SMP Negeri 2 Semarang.

Author Biographies

Aprilia Indra Kartika, Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia
Krispinus Kedati Pukan, Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia
Dewi Mustikaningtyas, Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lt. 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia

References

Aedo, I. & Monica L. 2003. Digital contents for education. Journal of Educational Technology and Society 6 (4), 2003

Anggriawan, D.B., Aries B., & Rusiyanto. 2008. Pengaruh suasana kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar pada mata diklat motor bensin. JPTM Vol.8, No.2, Desember 2008 (66-70)

Anni, C.T., & Rifa’i, A. 2009. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Anuradha, K.T &Usha H. S. 2006. Use of e-books in an academic and research environment: a case study from the Indian Institute of Science. Online at http://eprints.iisc.ernet.in/5890/1/ebook1-final.pdf [diakses tanggal 3 April 2013]

Brȕnken, R., Jan L. P.& Detlev L. 2003. Direct Measurement of Cognitive Load in Multimedia Learning. Educational Psychologist, 38(1), 53–61

[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BSNP

Desi. 2009. Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 10 Palembang. Laporan Penelitian. FKIP Universitas Sriwijaya

Enkaningrum, T. 2011. Pengembangan buku sekolah elektronik berbasis multimedia sebagai sumber belajar kompetensi keahlian teknik komputer dan jaringan kelas X. EJPTI 1 Volume 1 Nomor 2, Oktober Tahun 2012

Firman, M. & Indra D. 2010. Pertumbuhan PC Indonesia Terbesar di Dunia. Vivanews. 11 Juni 2010. Online at http://teknologi.news.vivanews.co.id/[diakses tanggal 7 Februari 2013]

Hake, R. R. 1996. Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American. Journal of Physics. 66 (1), January 1998

Hamdu, G & Lisa A. 2011. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pestasi belajar ipa di sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1, April 2011

Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Intana, L. 2012. Tahun Ini Pengguna Smartphone Naik 3 Kali Lipat. SWAMedia Group. 6 Juni 2012 Online at http://swa.co.id/technology/tahun-ini-pengguna-smartphone-naik-3-kali-lipat[diakses tanggal 7 Februari 2013]

[KEMENDIKBUD] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Modul disampaikan dalam Forum Seminar Nasional Pendidikan Dalam Bulan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes Tahun 2013. Semarang, 18 Mei 2013

Mayer, R. E. 2001. Multimedia Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Terjemahan Bravoto Tavip Indrojarwo, 2009. Cetakan 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Novana, T. 2012. Pengembangan multimedia interaktif berbahasa inggris materi vertebrata sebagai suplemen pembelajarandi SMA. UJBE 1 (1) 2012

Perdana, D. M. B. 2013. Pengembangan buku digital interaktif (BUDIN) Berbasis adobe creative suite pada materi Genetika di smk (Skripsi). Semarang: Unnes

[PERMENDIKNAS] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2005. Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Depdiknas

Restiyowati, I & Sanjaya, I. G. M. 2012.Pengembangan e-book interaktifpadamateri Kimia semester genapkelas XI SMA. Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 1, pp. 130-135 June 2012

Ristanti, S. 2011. Pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan siswa kelas vii MTsN Karangawen tahun ajaran 2010/2011 (Skripsi). Semarang. IAIN Walisongo

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi 6 cetakan 3. Bandung: TARSITO

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarmidi, C. 2006. Iklim Kelas dan Prestasi Belajar. Medan: USU

Wahono, R. S. 2006. Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran. 21 Juni 2006 Online at http://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspek-dan-kriteria-penilaian-media-pembelajaran/ [diakses tanggal 7 April 2013]

Wahyudin. 2010. Keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8 (2010) 58-62

Published
2014-04-01
Section
Articles