KETERAMPILAN DASAR MENGUKUR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Abstract
Abstrak
___________________________________________________________________
Kendala dalam praktikum tingkat dasar diantara mahasiswa yang belum siap berpraktikum yaitu tidak memiliki kemampuan prasyarat sebelum melakukan praktikum. Dengan keadaan seperti itu berarti mahasiswa belum dapat dikatakan terampil. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan memberi gambaran bagaimana keterampilan dasar mengukur mahasiswa pendidikan fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang menggunakan alat ukur panjang non digital, massa digital dan non digital, waktu digital dan non digital.
Dengan melakukan survey pada mahasiswa yang telah dianggap terampil dengan ditunjukan dengan nilai praktikum yang baik peneliti melakukan pengambilan data rata-rata, dan data tersebuat digunakan untuk membandingkan mahasiswa semester 1 yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Pada pengukuran massa digital (neraca digital) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 51,9% mahasiswa yang terampil, dan 48,1% mahasiswa tidak terampil. Pada pengukuran massa non digital (neraca triple beam balance) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 59,6% mahasiswa yang terampil, dan 40,4% mahasiswa tidak terampil. Pada Pengukuran panjang non digital (mistar) diperoleh data dari 80 mahasiswa terdapat pada kompetensi 65,4% mahasiswa yang terampil, dan 44,6% mahasiswa tidak terampil. Pada pengukuran panjang non digital (jangka sorong) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 61,5% mahasiswa yang terampil dan 48,5% mahasiswa tidak terampil. Pada pengukuran panjang non digital (micrometer) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 47,8% mahasiswa yang terampil terampil dan 52,2 % mahasiswa tidak terampil. Pada pengukuran waktu digital (stopwatch digital) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 70,5% mahasiswa yang terampil dan 29,5 % mahasiswa tidak terampil. Pada pengukuran waktu non digital (stopwatch analog) diperoleh data dari 80 mahasiswa dalam praktikum yaitu pada kompetensi terdapat 48,6% mahasiswa yang terampil, dan 51,4 % mahasiswa tidak terampil
Abstract
___________________________________________________________________
Practical constraints in the basic rate among students who are not ready berpraktikum that does not have the prerequisite skills prior to practicum. In such circumstances means that students can not be said to be skilled. This study aims to examine and illustrate how to measure the basic skills of physical education student State University of Semarang State using non-digital length gauge, digital and non-digital mass, digital and non-digital time.
By doing a survey on students who have been shown to be skilled with a good lab values researchers perform data retrieval on average, and the data were used to compare tersebuat first semester students are used as samples in this study. In the digital mass measurement (digital balance) obtained data from 80 students in the practicum is on the competence of students 51.9% are skilled, and 48.1% of the students are not skilled. In the non-digital mass measurement (balance triple beam balance) obtained data from 80 students in the lab are the competencies students are skilled 59.6%, and 40.4% of the students are not skilled. In the non-digital length measurement (ruler) of data obtained from the 80 students present in 65.4% of the students competency of skilled and unskilled students 44.6%. In the non-digital length measurement (calipers) obtained data from 80 students in the lab are the competencies students are 61.5% and 48.5% of skilled unskilled students. In the non-digital measurement of length (micrometer) obtained data from 80 students in the lab are the competencies students are 47.8% and 52.2% skilled skilled unskilled students. At the time of measurement digital (digital stopwatch) obtained data from 80 students in the lab are the competencies students are 70.5% and 29.5% of skilled unskilled students. At the time of measurement non-digital (analog stopwatch) obtained data from 80 students in the lab are the competencies students are skilled 48.6%, and 51.4% of the students are not skilled.
References
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta
Nasution, N. 2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka . Online. Available at http://hendrykristyanto.blogspot.com/2011/04/keterampilan-dasar-proses-pada.html?m=1. [accessed 29/07/12]
Rujkes, U. 1991. Peningkatan dan pengembangan pendidikan. Jakarta : Gramedia. Jurnal penelitian fisika dan aplikasi, 12 (20) : 142-168
Schmidt, R.A. 1991. Motor Learning and Performance: from Principle into Practice. Human Kinetics. Champaign, IL. Online. Available at http://kangmr.blogspot.com/2011/08/pengertian-ketrampilanmacam-macam.html?m=1. [accessed 28/07/12]
Singer, R.N. 1980. Motor Learning and Human Performance: An Application to Motor Skill and Moverment Behaviors. New York: Macmillan Pub. Online. Available at http://kangmr.blogspot.com/2011/08/pengertian-ketrampilanmacam-macam.html?m=1. [accessed 28/07/12]
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Tirta, M. 2009. Implementasi Student Centered Learning Dalam Praktikum Fisika Dasar. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasi, 1 ( 2) :19-32
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang : Unnes Press
Wospakrik, Hans. 1994. Dasar-dasar Matematika untuk Fisika.Bandung: ITB Online. Available at http://ml.scribd.com/doc/67972481/Jurnal-Fisika. [accessed 28/07/12]