KEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM IPA BERBANTU LKS DISCOVERY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran praktikum IPA berbantu LKS discovery untuk mengembangkan keterampilan proses sains. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII salah satu SMP Negeri di Jepara. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, diperoleh dua kelas sebagai kelompok eksperimen satu, dan dua kelas lain sebagai kelompok eksperimen dua.Kelompok eksperimen satu mendapatkan pembelajaran praktikum IPA berbantu LKS discovery dan kelompok eksperimen dua berbantu LKS ekspositori. Uji kesamaan dua varians menunjukkan varians data rata-rata keterampilan proses sains akhir kedua kelompok eksperimen sama. Rata-rata keterampilan proses sains akhir kelompok eksperimen satu sebesar 82,18, kelompok eksperimen dua sebesar 75,88. Hasil uji t menunjukkan thitung 6,54 lebih besar dari ttabel 1,97. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa rata-rata keterampilan proses sains akhir kelompok eksperimen satu lebih baik daripada kelompok eksperimen dua. Prosentase keterampilan proses sains akhir kelompok eksperimen satu sebesar 82,18%, kelompok eksperimen dua sebesar 75,88%. Hasil uji gain ternormalisasi diperoleh 0,34 dengan kriteria sedang untuk kelompok eksperimen satu dan 0,20 dengan kriteria rendah untuk kelompok eksperimen dua. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran praktikum IPA berbantu LKS discovery efektif untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
Â
The aim of this research to investigate the effectiveness of science practicum helped by discovery worksheet to develop science processes skills. The population this research is students of VII SMP N 1 Jepara. Sampling was taken with cluster random sampling technique, obtained VII D and VII E as experimental group one, VII B and VII F as experimental group two, after analyzing the initial data population with the result normal distribution and homogeneity of data was same. Experimental group one got science practicum helped by discovery worksheet and experimental group two got science practicum helped by expository worksheet. The equality of two variances test indicate the data variance at both the experimental group was same. Average of final science processes skills experimental group one was 82.18 and experimental two was 75.88. The test result showen t 6.58 more than ttable 1.97. Based on the analysis concluded that final science processes skills of experimental group one better than experimental group two. The normalized gain test result showed 0.34 for experimental group one and 0.20 for experimental group two. The result showen science practicum helped by discovery worksheet effective to develop students science processes skills.
References
Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery†dan “Inquiryâ€. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Johnstone, A H. et al. 2001. Learning In The Laboratory; Some Thoughts from The Literature. The Royal Society of Chemistry.Tersedia di http://www.u.chem.ed.html [diakses, 28.1.2013].
Limba, Anastasija. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Latihan Inkuari untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains, Penguasaan Konsep, dan Semangat Berkreativitas Siswa SLTP pada Konsep Perpindahan Kalor.Tesis. Bandung: PPS UPI. Tersedia di http://repository.upi.edu [diakses, 15.8.2013].
Masithussyifa, R. Kur’aini. et al. 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Keterampilan Proses pada Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Manusia. Surabaya: Biologi FMIPA UNESA. Tersedia di http://ejournal.unesa.ac.id [diakses, 28.1.2013].
Memes, Wayan. 2001. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Purwanto, C. E. et al. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery pada Materi Pemantulan Cahaya untuk Meningkatkan Berpikir Kritis.Semarang: Fisika FMIPA UNNES. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses, 13.1.2013].
Rostina, Sitti. 2012. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Pembelajaran Zat Adiktif pada Makanan dengan Metode Praktikum.Tesis. Bandung: PPS UPI. Tersedia di http://repository.upi.edu [diakses, 15.8.2013].
Sekar, G A. 2011. Penggunaan LKS Discovery Pada Kegiatan Praktikum dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP.Skripsi. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Tersedia di http://repository.upi.edu [diakses, 25.12.2012].
Semiawan, Conny.et al. 1990. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia.
Subagyo.et al. 2009. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan
Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa. Semarang: Jurusan Fisika UNNES. Tersedia di http://jurnal.pdii.lipi.go.id [diakses, 3.9.2012].
Subiyanto.1990. Strategi Belajar-Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Sutisna, dwi. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas II SLTP pada Pokok Bahasan Elektrostika Melalui Eksperimen Menggunakan Model Cooperatif Learning Strategy. Tesis. Bandung: PPS UPI. Tersedia di http://repository.upi.edu [diakses, 15.8.2013].
Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan KTSP Bagi Guru SMK/MAK, UNYYogyakarta, 22 Agustus. Tersedia di http://staff.uny.ac.id [diakses, 29.1.2013].